Pelatih bulu tangkis asal Indonesia, Muamar Qadafi resmi mundur dari kepelatihan bulu tangkis Guatemala. Muamar Qadafi sendiri sebelumnya sukses mengantarkan anak didiknya, Kevin Cordon melaju hingga partai semifinal bulu tangkis (tunggal putra) pada Olimpiade Tokyo kemarin.
Pencapaian ini sangat berarti bagi Muamar Qadafi, ia sebagai seorang pelatih asal Indonesia sukses mengangkat nama bulu tangkis Guatemala pada kancah internasional.
Keberhasilan ini membuat seorang Muamar Qadafi disorot banyak media di dunia. Pelatih kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah ini dianggap sebagai sosok yang sukses memberikan polesan pada anak asuhnya sehingga dapat tampil konsisten pada ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Hal mengejutkan diutarakan Muamar Qadafi setelah gelaran Olimpiade Tokyo. Jebolan PB Djarum itu memutuskan undur diri dari karier kepelatihan bulu tangkis Guatemala.
"Saya memutuskan sudah selesai dengan Guatemala. Saya sudah memutuskan untuk tidak lanjut lagi," kata Muamar dilansir dari kanal youtube PB Djarum, Kamis (05/08/21).
Tentu banyak yang merasa kehilangan sosok pelatih bertangan dingin seperti Muamar Qadafi, utamanya bagi penduduk Guatemala. Meski begitu, mereka tetap menghormati keputusan sang pelatih, dan mendoakan yang terbaik kedepannya. Ia juga menjelaskan bahwa anak asuhnya, Kevin Cordon kemungkinan akan pensiun.
"Dengan Kevin hanya sampai disini. Kevin pun berencana setelah Olimpiade ini untuk retired (pensiun)." jelas Muamar.
Perjalanan Muamar Qadafi dan Kevin Cordon di Olimpiade memang sangat berkesan. Mereka yang dianggap remeh, ternyata mampu berbicara banyak dengan mengalahkan lawan-lawan hebat.
Meskipun menyatakan mundur dan tidak terikat lagi, Muamar Qadafi mengaku masih membuka peluang untuk melatih lagi apabila ada yang menawarkan.
"Untuk kedepannya, saya ingin beristirahat dulu bersama keluarga. Namun, kalau ada (tim) yang berminat ya silahkan," tutup Muamar.