Era digital mau tidak mau harus kita hadapi yang telah membawa setiap tatanan kehidupan harus berubah termasuk di sektor keuangan yang dalam ini adalah system pembayaran.
Sistem pembayaran terus diperhatikan agar pembayaran dapat dilakukan oleh siapapun dan melalui lintas ruang dan waktu.
Sistem pembayaran di era digital diperhatikan dan merupakan salah satu agenda G20 yaitu priotitas finance track yang berfokus terhadap implementasi standar pembayaran lintas negara (CBP) dan implikasi makro finansial pengembangan cross boarder interlinking dari CDBC.
Windarti (2022) menjelaskan layanan cross boarder digunakan agar pembayaran menjadi lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif dan tentunya bermanfaat masyarakat luas yang berimplikasi terhadap peningkatakan pertumbuhan ekonomi, perdagangan internasional, dan pembangunan global dan inklusi keuangan.
Dalam hal cross border yang dipilih adalah building blocks (BB) berdasarkan pemilihan oleh DKSP BI karena:
- Interlinking sistem pembayaran memiliki potensi yang besar khususnya negara anggota ASEAN;
- Potensi mandaat sistem pembayaran dalam membangun interlink antar negara;
- Proyek interlinking memerlukan dukungan politis antar negara terkait;
- Tiap negara memiliki desain teknis yang berbeda dalam sistem pembayaran,
Dari empat hal di atas, dapat kita pahami perlunya interlinking dan harmonisasi application programming interface (API) dalam menghadapi tantangan biaya, kecepatan, akses, dan transparansi.
Selain BB, yang difokuskan dalam sistem pembayaran era digital adalah CDBC ( Central Bank Digital Currency) yang merupakan mata uang digital resmi yang sedang dibahas dalam forum G20 sebagai proyek inovasi pembayaran digital dan beberapa negara mendukung inovasi tersebut dan perlu diperhatikan tantangan termasuk dampak terhadap sistem keuangan secara global.
CDBC tentunya banyak manfaatnya khususnya dalam peningkatan UMKM dan pariwisata ketika secara global mampu dimitagasi risiko.