Lihat ke Halaman Asli

Gangguan Skizofrenia

Diperbarui: 15 Desember 2023   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JawaPos.com

Murhima A. Kau, Marsela Tuliyabu, Syahgita juli, Salwa mangendre, Fadillah Korompot, Taufik Hidayat Malii

Skizofrenia merupakan kelompok gangguan psikosis atau psikotik yang ditandai terutama oleh distorsi-distorsi mengenai realitas, juga sering terlihat adanya perilaku menarik diri dari interaksi sosial, serta disorganisasi dan fragmentasi dalam hal persepsi, pikiran dan kognisi (Carson dan Butcher, 1992).

Skizofrenia merupakan gangguan yang benar-benar membingungkan atau menyimpan banyak teka-teki. Pada suatu saat, orang-orang dengan skizofrenia berpikir dan berkomunikasi dengan sangat jelas, memiliki pandangan yan tepat atas realita, dan berfungsi secara baik dalam kehidupan sehari-han. Pada saat yang lain, pemikiran dan kata-kata mereka terbalik-balik, mereka kehilangan sentuhan (touch) dengan realita, dan mereka tidak mampu memelihara diri mereka sendiri, bahkan dalam banyak cara yang mendasar (Susan Nolen Hoeksema, 2004).

Pada tahun 1911, Bleuler & Zugen (Swiss) mengajukan istilah deskriptif yang lebih dapat diterima untuk penggolongan umum dari gangguan-ganguan ini. Ia menyebut skizofrenia atau split mind karena ia berpikir bahwa kondisinya ditandai pertama-tama oleh disorganisasi proses berpikir, kemudian adanya kelemahan koherensi antara pikiran dan perasaan, dan adanya orientasi kedalam diri yang menjauhi (split of) realitas. Keretakan (spliting) tidak melahirkan kepribadian yang ganda (multiple), tetapi berupa keretakan di dalam sisi intelektual, antara intelektual dengan emosi, dan antara intelektual dengan realitas eksternal. Skizofrenia merupakan proses kesatuan atau menyeluruh (unitary).

Gambaran Klinis skizofrenia

Gangguan skizofrenia terkadang berkembang pelan-pelan dan tidak nampak dengan jelas. Dalam kasus-kasus tertentu, gambaran klinis didominasi oleh seclusiveness (perasaan kurang hangat), minatnya makin lama makin lemah terhadap dunia lingkungannya, dan melamun yang berlebihan serta blunting of affect (tidak adanya responsivitas emosional).

Hasil dari proses-proses skizofrenia secara umum dinilai tidak baik, sangat meragukan, karena kebutuhan untuk mendapatkan penanganan (treatment) biasanya tidak ditemukan sampai pola-pola perilakunya benar-benar tampak sebagai perilaku sakit.

Tipe-tipe simtom negatif yang diakui dalam DSM-IV sebagi inti dari skizofrenia adalah: affective flattening, alogia, dan avolition.

a. Affective Flattening

Affective flattening adalah berbagai bentuk reduksi (penurunan atau pengurangan), atau bahkan sama sekali hilangnya respons-respons afektif terhadap lingkungan, terganggu dalam menampilkan reaksi-reaksi emosionalnya Sering juga disebut sebagai blunted affect.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline