Lihat ke Halaman Asli

[Novel] Ismail the Forgotten Arab Bagian ke Tujuh Belas

Diperbarui: 4 Agustus 2017   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Parit yang dalam

Dalam peperangan parit (trench warfare) ini semua pihak saling menyerang melalui parit. Konon katanya pertempuran parit ini di mulai oleh orang-orang Persia. Jika mereka dikepung oleh bangsa lain maka mereka akan mebuat parit dengan menggali tanah yang ada di sekitar perkampungan mereka.

Perang Khondaq atau perang parit di zaman Nabi yang menggunakan parit mendapatkan usul dari Sahabat Nabi yang berasal dari Persia Salman Al Farissi. Rasulullah segera memerintahkan penggalian parit tersebut beramai-ramai. Parit yang dibuat lebar sekali sehingga para kafir Mekkah tidak sanggup untuk melompati parit yang luas tersebut.

Perbedaan dengan zamanku, aku menggunakan lubang untuk tempat bertahan bukan untuk menghindari musuh agar masuk ke tempat kami. Parit akan melindungi kami dari tembakan peluru. Sehebat apapun peluru pada zamanku tidak mampu membembus tanah yang tebal ini. Hadangan yang lain adalah bom. Yah, bom yang ditembakkan dari meriam-meriam artileri yang berada di pantai. Memang bom ini jarang masuk ke dalam parit kalau masuk tentu saja akan membunuh orang yang dalam parit tersebut. Meriam bergerak mendatar sehingga dengan mudah ia menghantam lubang parit.

Sekarang pasukan musuh sudah menempatkan Howitzer.  Howitzer akan memuntahkan proyektil yang bergerak seperti parabola. Ia terbang keatas terlebih dahulu dan kemudian mereka akan menghantam lubang yang ada. Aku ingat pasukan yang sedang berlindung dan menunggu serangan musuh yang gencar terkena hantaman proyektil meriam. Peluru datang dari atas seperti rajawali yang turun menyambar kelinci kemudian meledak. Aku melihat di sampingku dan menimbulkan asap yang lebat. Sketeika mereka tidak tidak bergerak  sama sekali.

Oleh karena itu Essad Pasha sudah mernyuruh untuk membuat parit lebih dalam lagi. Kau belum melihat Essad Pasha namun katanya beliaulah yang sangat berjasa dalam perang di dalam parit ini. Ia mengatur para komandan resimen untuk membuat garis pertahanan di Galipoli tersebut dan perintah tersebut diteruskan pada komandan lapangan.

Pada awal-awal pembuatan parit kami berlidung di balik karung yang berisi pasir dan dengan hati-hati kami menggali. Peralahan-lahan sebab tanah Galipoli mengandung banyak sekali batu.

Pada awal pertama kami sangat nyaman dalam lubang tanah tersebut karena mereka sulit menembaki kami namun mereka juga tidak tinggal diam untuk melindungi mereka, tentara dikerahkan untuk menggali lubang di tempat mereka juga. Pasukan mereka banyak yang mati ketika mencoba menggali tanah di sana karena mereka menjadi sasaran yang mudah bagi kami. Tetapi terbunuhnya mereka menjadi mereka lebih banyak lagi sebab yang datang melalui kapal banyak sekali.

Mereka mempunyai perisai berupa tembakan artleri yang membuat kami menjadi enggan untuk menembak mereka. Salah-salah kamilah yang menjadi korban tembakan artileri mereka.

Kini tembakan mereka semakin akurat dan aku khawatir pasukan mereka semakin membunuh prajurit kami yang hanya separuh ini. Kalau satu kompi pasukan mereka datang kami tidak akan banyak untuk melawan mereka. Letnan sampai kesal dan akan menarik mundur. Aku pikir ada yang membiarkan orang-rang Arab ini terbunuh oleh serangan musuh.

Mereka membiarkan kami tanpa pasukan yang memadai dan bahkan kami hanya berbekal pasukan relawan termasuk diriku meski aku mendapatkan pangkat Onbassi atau kopral. Mulazim juga sudah setuju untuk memperdalam parit hanya saja ia kekurangan orang namun ia akan membagi jadwal sedikit-sedikit menggali untuk mendapatkan hasil yang berbukit katanya. Ia akan menyuruh tiga orang dan menggilir setiap waktu untuk beberapa jam aku pikir ini juga kegiatan refressing daripada diam terus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline