Lihat ke Halaman Asli

Syamsun Bertemu Phileas Fogg Bag. II

Diperbarui: 19 Februari 2017   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mereka berada di pelabuhan menunggu datangnya Phileas Fog. Kapal sudah dibunyikan dan tanda akan turunnya para penumpang. Ridwan hendak maju namun aku mencegahnya dan melihat banyak sekali orangasing di pelabuhan tersebut.

"Kau lihat di sna orang bule. Itu intel Amerika Serikat. Kalau lihat lagi disana itu intel Jerman aku tahu namanya Frederick Claus. Itu juga ada intel jepang.Mereka semuanya ada di sini. Aku tidak tahu dengan orang yang besar itu yang beserta polisi Mesir.

Orang dari manca negara berkumpul di tempat pelabuhan ini. Sepertinya memang biasa saja namun kalau kita tahu mereka adalah intel lain lagi ceritanya.  

Mereka semua seperti menunggu jatah nasi di barak tempur. Kamipun mengundurkan diri.

Seorang warga Eropa turun dari kapal uap tersebut. Iamengenakan topi yang tinggi sekali. Wajahnya oval dan jambang yang tebal tanpa kumis dan janggut.  Aku menilainya topi tersebut percuma dan hanya menghabiskan bahan kulit saja. Kadang topi tersebut menyusahkan si penggunanya namun ada saja yang memakainya. Ia diikuti oleh seorang pelayan yang membawa tas travelnya yang besar hampir separuh ukuran manusia dewasa. Paspetou yang tubuhnya lebih pendek dengan kumis kecil tipis dan memakai kacamata. Gambaran tersebut sesuai yang diberikan oleh Yani Bey .

Ketika Phileas Fogg turun. Mereka langsung menahan. Salah seorang yang berbadan besar dengan polisi Mesir menahannya. Ia mempunyai kumis melintang yang pirang.Aku yakin sekali itu orang Eropa. Mungkinkah itu orang Inggris yang mengetahui kejahatan Phileas Fogg.

Ah, ini kacau rupanya. Tdiak ada jalan lain mereka harus kabur. Ia sempat menoleh ke belakang dan ia melihat juga Frederick Claus juga melarikan diri dari pelabuhan Kairo. Seluruh orang yang ia sangka intel meninggalkan pelabuhan.

Inii pasti berantakan . Tidak mungkin ia akan menanyakan masalah tersebut dalam penjara karena akan mengundang kecurigaan orang Inggris. Inggris saat ini tidak mempunyai perang dengan Ottoman namun mereka juga membantu Bulgaria untuk kemerdekaannya . Ia harus waspada pada orang Inggris.

**

Mereka berdua ke konsul Inggris. Kami diantar dan memasuki ruangan tahanan yang kecil sekali. Ia awalnya tidak mau berkenalan dengan kami namun aku yakinkan bahwa kami hanya ingin sebuah informasi. Phileas berkenalan dengan kami dan ia menyuruh untuk bertemu dengan Paspetou orang kepercayaannya. Kamipun meninggalkan konsul Inggris.

Sesuai dengan arahannya kami menemuoi Paspetou. Ia pria Perancis yang sangat pintar sekali. Kami tidak susah menemuinya di sebuah hotel di Kairo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline