Lihat ke Halaman Asli

Blog John Lucman: Tips Menghadapi Seorang Penipu

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: www.mahasiswa.com

Seperti yang kita ketahui, para penipu itu adalah manusia-manusia yang jahat. Tapi tidak semuanya jahat, bahkan ada orang yang tidak tahu apapun bisa dianggap sebagai penipu. Contohnya saja pada kasus penipuan John Lucman. Seorang pengusaha sukses ini terjerat kasus penipuan yang bukti-buktinya masih belum cukup kuat. Nah, kembali ke topik pembahasan seputar penipuan. Sebenarnya kita bisa belajar sesuatu dari plot intrik mereka. Sebenarnya para penipu itu: 1. Mereka kreatif dalam mendesain topeng mereka untuk berakting 2. Disiplin. Mereka secara sistematis bekerja untuk mencapai sasaran mereka (target) 3. Mereka juga gigih. Mereka tidak pernah berpikir sekalipun untuk menyerah 4. Antusias. Mereka tidak pernah kasihan kepada diri mereka sendiri. Mereka dengan sungguh-sungguh berusaha mendapatkan apa saja yang mereka rasa sanggup. 5. Positif. Mereka juga sangat yakin dan tidak ragu kalau rencana mereka akan berhasil 6. Oportunis. Mereka akan melihat kapan waktu yang tepat 7. Mereka itu pekerja keras dan mereka selalu "siap" 8. Tenang dalam menghadapi sebuah tekanan. Jika kalian bertanya kepada seorang penipu, "Apakah kamu sedang menipu saya?" maka ia akan menatap mata kalian dan berkata, "Mengapa kamu mengatakan ini setelah semua hal yang kita lewati bersama?" 9. Simpatik. Kalian akan merasa nyaman pada saat kalian tahu bahwa ada seseorang yang "sungguh-sungguh mengerti kalian". 10. Rasa empati. Mereka juga akan menganggap masalah kalian sebagai masalah mereka juga (luar biasa sekali bukan). Wajah Para Korban. Kabar baiknya adalah kalian bisa melindungi diri menolak untuk menjadi korban mereka. Ada beberapa sifat yang para penipu buru, yaitu: 1. Optimisme abadi. Mata kalian mungkin memang terbuka, tapi kalian tidak melihat hal-hal negatif atau yang berpotensi positif diri siapa saja. 2. Serakah. Kalian ingin sekali mendapatkan semuanya tanpa mau melakukan apa-apa. 3. Aman. Jika kalian membutuhkan orang-orang untuk menjilat kalian dengan mengatakan bahwa kalian itu sangat baik, maka seorang penipu akan dengan senang hati melakukannya untuk kalian. 4. Kebutuhan. Kalian bisa selalu bergantung pada penipu untuk kenyamanan emosional kalian ketika tidak ada satupun orang yang bisa. Tentu saja, ini akhirnya merasa akan semakin pedih di masa yang akan datang. 5. Kekuasaan. Sisi gelap keberhasilanlah yang akan menjadikan kalian sasaran. Ini tidak berarti kalian tidak perlu berjuang untuk menjadi yang terbaik, ketika kalian sudah mencapainya. Berhati-hatilah!! 6. Lapar. Kemajuan. Mereka akan mengambil keuntungan dari ambisi kalian tersebut. Melindungi Diri Dari Penipu 1. Jika kalian merasa terlalu percaya diri, sadarilah bahwa kalian itu lemah. Jika kalian melakukan sesuatu tanpa melakukan apapun, sadari bahwa kalian mengharapkan orang lain untuk mengeksploitasi keserakahan kalian. 2. Tambahan sedikit logika kedalam intuisi kalian. Tentu saja kita tahu bahwa kita harus selalu percaya diri kepada intuisi kita. Tapi, jika kita menemukan apa yang membuat intuisi kita bekerja sendiri, tentu saja kita akan menjadi lebih baik lagi. Jika kalian hanya memiliki perasaan, tentu seorang penipu akan memenangkan hati kalian. Tapi jika kalian tahu kenapa kalian merasakan sesuatu, tegaslah!! 3. Jangan pernah serakah. Tidak ada yang bisa menipu kita jika kita tidak menginginkan apa-apa dari mereka, seperti kasih sayang, materi ataupun untuk kepentingan bisnis. 4. Buatlah mereka keletihan. Seperti yang kita ketahui, salah satu sifat penipu adalah "kegigihan". Biarkanlah mereka melakukan apa saja yang mereka inginkan, dan letihkan mereka dengan semua trik yang mereka miliki, tapi kalian jangan pernah menyerah. Dan pada akhirnya mereka akan pergi dengan sendirinya. 5. Menjauh. Kalian tidak akan pernah bisa ditipu jika kalian selalu menjauh dari para penipu. Demikian tips menghadapi penipu. Semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat untuk kita semuanya. Inilah bukti dari pihak keluarga John Lucman:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline