Lihat ke Halaman Asli

A Kurniawan

Pemerhati Seni dan Soal Sosial

"Merasa Diri", Lebih Baik?

Diperbarui: 4 Februari 2020   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.zedge.net dan www.designingmygardenschool.com

Awalnya, Ia sangat ta'at. Ia bergelar al-abid, ahli ibadah. Ia adalah ar-raki', ahli ruku'. Dan ia juga, as-saajid, ahli sujud. Ia, senantiasa bersikap merendahkan diri, selalu bersungguh-sungguh dalam ibadahnya, serta bertahun-tahun hidup sederhana.

Rupawan wajahnya, banyak ilmunya, dan tak main-main julukannya. Semisal sayyid al-malaikat, penghulu para malaikat, atau khazin al-jannah, bendahara surga.

Tapi, seiring waktu perjalanan akhir kisah keta'atannya, ia tergelincir oleh SATU kesalahan, yaitu ANGKUH. Keangkuhan, yang langsung ia nyatakan di hadapan Tuhannya.

Siapakah, dia ?

Dia adalah azzazil, atau al-harits, nama asli dari... iblis!

:::.

Salah satu cuplikan percakapan antara Allah dengan iblis, yang 'menunjukkan' keangkuhan iblis (sebagai pelajaran bagi manusia), dapat ditemukan dalam Kitabullah:

"(Allah) berfirman, Apa yang menghalangimu, (sehingga) kamu tidak bersujud, ketika AKU memerintahkanmu?

(Iblis) menjawab, Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia (Adam), Engkau ciptakan dari tanah."

(QS. Al-A'raf 007:012)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline