Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Dermoscopy, untuk Pencegahan Dini Kanker Kulit

Diperbarui: 15 April 2016   08:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="lookfordiagnosis.com"][/caption]Apa yang bisa Anda bayangkan kalau sebuah teknologi bisa membantu orang-orang yang kita cintai untuk hidup lebih lama? Tentu sangat membahagiakan. 

Canggihnya lagi, sekarang ini teknologi sudah bisa mengantisipasi penyakit bahkan sebelum penyakit itu masih berupa “embrio”, dan belum menjadi “musuh” dalam tubuh. Ilmu pengetahuan berhasil meningkatkan harapan hidup masyarakat dunia.

Salah satu penyakit mematikan di dunia ini adalah kanker kulit. Berdasarkan data hasil penelitian dari lembaga Cancer Research dari Inggris, kematian akibat penyakit ini (biasa disebut dengan istilah: melanoma) terjadi peningkatan yang sangat tajam terutama pada pria yang telah menginjak usia lanjut. 

Di tahun 1980 ke bawah, jumlah penderita kanker kulit yang meninggal adalah 1.5 dari 100.000 orang. Saat ini justru meningkat menjadi 3.1 per 100.000 orang. Bahkan dalam 30 tahun terakhir, pasien pria yang meninggal akibat kanker kulit meningkat dari 4.5 menjadi 15.2. 

Ini menunjukkan bahwa pria memang tidak terlalu mempedulikan perawatan kulit mereka. Berbeda dengan wanita yang memang sangat peduli dan sensitif terhadap kulit mereka.

Teknologi terkini untuk mendeteksi kanker kulit adalah dermoscopy (dikenal sebagai dermatoscopes atau epiluminescence mikroskop). Ini adalah alat bantu kedokteran untuk memeriksa lapisan kulit dari luar hingga ke bagian terdalam. 

Cara kerjanya mirip dengan kaca pembesar dengan pembesaran non invasi. Dermatoscopes dipasang di permukaan kulit untuk menganalisis struktur morfologi pada kulit luar dan menganalisis bagian yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Hasil data-data yang diperoleh bisa dianalisis apakah kanker kulitnya jinak atau ganas.

Dermoscopy tidak saja bisa mendeteksi kanker, namun juga penyakit-penyakit kulit lainnya. Bahkan termasuk pula penelitian terhadap rambut. Dipadukan dengan kamera digital yang menggunakan lampiran optik serta diolah melalui software tertentu, alat ini mampu membantu para ahli medik untuk menghitung tingkat pertumbuhan kepadatan rambut, diameternya dan kerapuhannya. 

Untuk mengenal ciri-ciri kanker kulit, bisa dilihat dari benjolan yang muncul pada kulitnya, apakah berbentuk asimetris (tidak beraturan) atau simetris. Dermoscopy bisa menggambarkan secara utuh apakah bagian kanan dan kiri benjolan tersebut sama atau tidak. Jika asimetris, besar kemungkinan itu adalah kanker.

Ciri lainnya adalah warna batas benjolan yang tidak rata dan cenderung bertekstur kasar. Secara kasat mata, tentu tidak bisa terdeteksi rata tidaknya. Dengan bantuan dermoscopy Anda bisa mendeteksi secara dini berdasarkan bentuk benjolannya. Termasuk pula diameternya, apakah semakin lama semakin membesar atau tetap. 

Salah satu yang harus dicurigai adalah kalau di tubuh Anda tiba-tiba muncul tahi lalat baru dan pertumbuhannya relatif cepat dalam waktu yang sangat singkat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline