Lihat ke Halaman Asli

Andrew Ramadhan

Keterangan

Menginspirasi Bersama Kelas Inspirasi

Diperbarui: 24 Maret 2016   08:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Raut wajah antusias dan ceria dari murid-murid SDN Pasir Kaliki 3 di Hari Inspirasi KIBDG4 (dok: Andrew R)"][/caption]Apa sebelumnya pernah terbayang menggantikan peran guru selama satu hari untuk mengajar di sekolah dasar ? Apa pernah punya keinginan untuk dapat bercerita yang dapat menumbuhkan asa pada generasi penerus bangsa  ? Jawabannya, ada di Kelas Inspirasi. Sebelumnya, mari berkenalan dengan Kelas Inspirasi. Kelas Inspirasi merupakan suatu gerakan pendidikan yang dimotori oleh para profesional didalam masing-masing bidangnya, dimana Kelas Inspirasi merupakan sebuah gerakan sukarela para profesional yang ingin membagikan cerita yang dapat menumbuhkan asa adik-adik di sekolah dasar. Gerakan ini muncul gagasannya dari bapak Mentri Pendidikan dan Kebudayaan saat ini, Pak Anies Baswedan beserta kawan-kawannya ketika dahulu masih menjabat sebagai rektor Universitas Paramadina. Dikutip dari perkataan Pak Anies Baswedan dalam video youtube "Anies Baswedan - Lima Tahun Indonesia Mengajar", Gerakan ini dibuat secara sukarela, tanpa syarat, dan sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia yang menjadikan bukti, bahwa masih banyak para pemuda yang mencintai Indonesia. Gerakan ini idenya dibawa, idenya yang bergulir, namun masing-masing mempunyai pendekatan dan packaging yang berbeda-beda, namun semua memulai dari prinsip yang sama dengan sebuah kecintaan yang sama kepada Indonesia. 

 

Berangkat dari Indonesia Mengajar

Indonesa Mengajar merupakan gerakan pendidikan berbasis kesukarelaan dimana Indonesia Mengajar mencari putra-putri terbaik bangsa untuk dapat ditempatkan didaerah yang masih jauh tertinggal untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Disana para pengajar dapat melihat permasalahan yang begitu kompleks dari wajah pendidikan didaerah yang masih tertinggal di Indonesia dan diharapkan agar para pengajar dapat memberikan impact yang nyata untuk membangun sebuah peradaban yang kuat melalui pendidikan yang berkualitas. Gerakan ini juga sebagai bentuk konkrit dalam melunasi janji kemerdekaan untuk dapat mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia dimana harapan dari Indonesia Mengajar adalah dapat memberikan inspirasi dan juga motivasi kepada murid-murid sekolah yang jauh tertinggal bahwa mereka pun dapat menggapai cita-citanya dan mereka juga mempunyai hak yang sama dalam mengenyam pendidikan. 

Kemudian, berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan juga menumbuhkan asa para murid sekolah hadir dan lahir dalam bentuk Kelas Inspirasi, dimana Kelas Inspirasi berangkat dari semangat yang sama untuk menyalakan semangat pendidikan, menghidupkan mimpi anak bangsa, menginspirasi murid sekolah dasar bahwa mereka juga dapat menggapai cita-citanya setinggi langit dengan semangat dan juga menanamkan sikap jujur, kompetitif yang sehat, pantang menyerah, kerja keras, mandiri dan juga baik terhadap sesama.

 

"Langkah menjadi panutan, ujar menjadi pengetahuan, pengalaman menjadi Inspirasi"

Hari Inspirasi merupakan haru dimana para relawan pengajar dan juga relawan dokumentator untuk mengambil bagian dalam menumbuhkan cita-cita murid sekolah dasar di Indonesia. Relawan Pengajar ditantang untuk dapat menceritakan profesinya kepada murid sekolah dasar dengan cara uniknya sendiri untuk dapat men-deliver pesan yang ingin disampaikan kepada murid-murid sekolah dasar. Tantangannya beragam, dari bagaimana cara agar murid mengerti apa profesi kita, bagaimana cara mendapat perhatian dari anak-anak ketika kita berdiri menjelaskan, sampai bagaimana cara kita menenangkan murid sekolah dasar yang ribut di dalam kelas. Tapi memang itulah yang dilakukan oleh guru sekolah dasar setiap harinya. Di dalam kelas murid menangis ataupun ribut merupakan hal yang lumrah karena pada dasarnya mereka suka mendapat perhatian dari pengajarnya. Maka dari itu panitia Kelas Inspirasi menyiapkan sebelum Hari Inspirasi agar kita dapat mengetahui gambaran murid di sekolah dasar, situasi sekolah, sampai bagaimana penyampaian pesan dan juga cara komunikasi yang efektif kepada para murid agar murid mengerti apa profesi yang sedang kita tekuni saat ini.

Pada umumnya, anak-anak kelas 1-4 masih senang dengan dunianya sendiri, namun disisi lain mereka senang bertemu orang baru dan masih sangat antusias dalam menyimak penjelasan dari para inspirator. Semua tergantung bagaimana para inspirator dapat menyajikan pesan kepada mereka agar mereka antusias untuk menyimak kita, ada yang menggunakan alat peraga dalam memperkenalkan pekerjaannya, ada juga yang memakai seragam khusus agar murid dapat mengenali dengan mudah pekerjaan dari inspirator tersebut. Kreatifitas kita dan juga otak kita sangat diasah kemampuannya untuk dapat menyajikan sesuatu yang menarik pada Hari Inspirasi. Berbeda ceritanya dengan kelas 5-6 yang sudah mulai lebih dewasa pemikirannya, sehingga para relawan pengajar perlu dapat menyesuaikan dirinya, penggunaan bahasanya, cara komunikasinya di kelas-kelas yang berbeda.

"Sehari Mengajar, Seumur Hidup Terinspirasi"

Pertanyaannya adalah, "apa benar hanya dengan satu hari dapat memberi cukup impact kepada anak-anak seumur hidup ?" pada dasarnya, anak-anak di sekolah dasar masih sangat kuat daya imajinasinya. dalam tahap-tahap sosialisasi pada ilmu sosiologi, anak-anak disekolah dasar memasuki tahapan play stage, dimana anak-anak meniru orang dewasa namun belum sepenuhnya sadar dengan apa tujuan dari yang ia lakukan tersebut sehingga daya imajinasinya bermain untuk dapat meniru profesi yang ia lihat secara visual. anak-anak dijenjang umur seperti ini senang sekali dengan visualisasi sehingga ia dapat lebih mudah mengenali dan juga menyimpan di memori akan suatu profesi yang kiranya menarik untuknya, begitu juga dengan alat peraga yang digunakan para relawan pengajar pada hari inspirasi akan sangat memudahkan murid-murid. Disisi lain, anak-anak sangat antusias dengan hal yang baru, berkenalan dengan orang-orang yang baru sehingga membuat mereka terkesan akan sesuatu yang baru tersebut. Mungkin, anak-anak belum sepenuhnya sadar akan apa yang ia lakukan dan tanggung jawab apa yang akan mereka laksanakan kelak, namun bila itu menimbulkan kesan yang baik kepada anak-anak, kemudian daya imajinasinya bermain, lalu terinspirasi dari orang-orang baru tersebut, bukan tidak mungkin ia dapat terinspirasi seumur hidup untuk menggapai cita-citanya atau juga mampu melampaui orang yang dapat menginspirasinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline