Lihat ke Halaman Asli

Andre VincentWenas

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta

Tanggapan atas Tanggapan dari Artikel "Serangan Membabi-buta dari Ahok: Jokowi dan Gibran Tidak Bisa Kerja?"

Diperbarui: 11 Februari 2024   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Gatra.com & LintasParlemen.com 

Tanggapan atas Tanggapan dari Artikel "Serangan Membabi-buta dari Ahok: Jokowi dan Gibran Tidak Bisa Kerja?"

Oleh: Andre Vincent Wenas

Tulisan saya kemarin yang berjudul "Serangan Membabi-buta dari Ahok: Jokowi dan Gibran Tidak Bisa Kerja?" rupanya mendapat banyak tanggapan positif, tapi tak sedikit juga yang negatif.

Saya diminta untuk menanggapi keduanya. Kepada yang tanggapannya positif tentu mudah. Terima kasih.

Harapan mereka juga agar Ahok bisa mewarnai PDIP ke dalam. Membersihkan partai besar itu dari virus korupsi yang sudah terlanjur merajalela di tubuh parpol itu.

Bukan dengan merangkai berbagai alasan yang terkesan "melarikan diri" dan terlalu dibuat-buat dari pernyataannya yang -- maaf -- ngawur kemarin itu.

Kepada yang menanggapinya secara negatif, saya juga menghaturkan banyak terima kasih. Banyak-banyak terima kasih telah membaca tulisan itu dan sekaligus mengritisinya. Artinya Anda peduli, untuk itu -- sekali lagi -- beribu terima kasih.

Mereka juga meminta agar saya melihat video Ahok yang utuh, jangan yang sudah diedit. Hmm... sesungguhnyalah saya sudah berulang kali menonton video percakapan Ahok dengan Oma itu. Tak ada yang dipotong dan tak ada yang diedit.

Sama seperti kebanyakan pengagumnya, saya sendiri mulanya tidak percaya dengan omongan Ahok itu. Sempat melongo, lho kok gitu ya narasinya. "Emang Pak Jokowi dan Gibran bisa kerja?" Waduh.

Tapi ternyata pernyataan negatif terhadap Jokowi itu tak berhenti sampai disitu. Selanjutnya Jokowi pula yang diposisikan tertuduh dengan mengatakan Ahok sebagai faktor pengganjal terpilihnya lagi Jokowi. Bahkan Jokowi dituduh sebagai biang kerok sampai ia masuk bui. Waduh lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline