Lihat ke Halaman Asli

Andre VincentWenas

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta

Perubahan (No.1) vs Keberlanjutan (No.2) vs Berubah-ubah yang Berkelanjutan? (No.3)

Diperbarui: 16 Desember 2023   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: YouTube.com/@KompasTV

Perubahan (No.1) vs Keberlanjutan (No.2) vs Berubah-ubah yang Berkelanjutan? (No.3)

Oleh: Andre Vincent Wenas

Dalam ilmu marketing ada yang dikenal dengan konsep positioning. Positioning ini akan mewarnai differentiation di kancah pertarungan antar brand (merek) nantinya.

Begitu pula dalam politik, apa positioning-nya yang akan menentukan diferensiasi, sesuatu yang bisa membedakan dirinya dibandingkan dengan rivalnya. Sehingga publik gampang mencernanya.

Secara sederhana pemasaran bisa disorot dalam 3 dimensi: strategi pemasaran, taktik pemasaran dan nilai (value) pemasaran. Dan masing-masing dimensi itu bisa dipilah lagi menjadi 3 area.

Di dimensi strategi pemasaran, ada area segmentasi, targeting dan positioning. Di dimensi taktik pemasaran ada area diferensiasi, bauran pemasaran (marketing mix) dan area penjualan (selling). Pada dimensi nilai (value) pemasaran ada area manajemen merek (brand), area pelayanan (service) dan area manajemen proses.

Kerangka berpikir pemasaran yang sederhada ini bisa membantu kita dalam melihat peta rivalitas yang ada sekarang. Ingat, bahwa masyarakat luas yang sedang menonton tiga kontestan sedang menyimak apa-apa yang terjadi.

Tidak bisa terlalu rumit, tapi "pesan" yang dikirim mesti sederhana sehingga mudah dicerna publik sebagai pembeda satu sama lainnya.

Dalam konteks politik sekarang, paslon nomor satu Anies-Muhaimin jelas memposisikan eksistensi mereka sebagai pembawa perubahan. Sedangkan paslon nomor dua, Prabowo-Gibran akan memastikan keberlanjutan strategi pembangunan ala Presiden Jokowi. Keduanya jelas. Keberlanjutan versus Perubahan.

Sedangkan paslon nomor tiga, Ganjar-Mahfud nampak terjebak di antara mereka berdua. Apakah akan melanjutkan? Tapi bersuara gaya oposisi, apa-apa kerja Jokowi dikritik. Apa bedanya dengan paslon No.1?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline