Lihat ke Halaman Asli

Andre VincentWenas

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta

Indonesia Emas, Ada yang Terabaikan di Segmen Anak Berkebutuhan Khusus

Diperbarui: 22 Oktober 2023   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: ilustratif, Tribunnews.com

Indonesia Emas, Ada yang Terabaikan di Segmen Anak Berkebutuhan Khusus

Oleh: Andre Vincent Wenas

Indonesia emas adalah sasaran dalam tiga masa kepemimpinan nasional ke depan. Saat ini kita sedang "menjemput" apa yang disebut dengan bonus demografi. Sekarang mereka ada di generasi Z dan milenial.

Tapi dari sekian banyak anak muda kita, ada segmen yang juga berhak mendapat perhatian, yaitu mereka yang berkebutuhan khusus. Anak-anak berkebutuhan khusus. Apa itu?

Kita biasa mendefinisikan mereka dengan tuna-netra, tuna-rungu, tuna-grahita, tuna-daksa, tuna-laras dan lain-lainnya.

Dalam perbincangan dengan Hasratman, 31 tahun, ia seorang psikolog muda yang berdomisili di Kota Cirebon, kita jadi sadar ada jumlah yang cukup signifikan di segmen ini.

Kebanyakan mereka yang ada di segmen berkebutuhan khusus ini tidak tercatat dalam statistik kota. Sehingga membaca segmen "tuna" ini dan itu di sebuah daerah sering jadi tidak relevan lantaran datanya tidak update sekaligus tidak akurat.

Mengutip info dari sebuah media, Hasratman mengatakan, "Ada sekitar 13 ribu siswa di tingkat SD di Kota Cirebon yang tidak bisa membaca. Nah, mereka ini perlu untuk dibantu secara khusus untuk mengakrabi aksara."

"Perlu disiapkan sekolah-sekolah inklusi, yaitu sekolah umum yang boleh menerima anak berkebutuhan khusus. Artinya yang guru-gurunya sudah dilengkapi pengetahuan dan ketrampilan untuk menjadi pendamping anak-anak berkebutuhan khusus. Sehingga lingkungannya kondusif bagi anak berkebutuhan khusus," kata Hasratman lebih lanjut.

Ia menyelesaikan pendidikannya sebagai seorang psikolog yang kemudian terpanggil untuk jadi praktisi pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Kuliah di Universitas Abdurrab, Fakultas Psikologi di Pekanbaru, Riau, selesai tahun 2015.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline