Lihat ke Halaman Asli

Andrew Santoso

Digital Marketing

SMART Goals, Metode Penetapan Strategi yang Patut Dicoba

Diperbarui: 26 Mei 2023   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SMART Goals, sumber: freepik.com/Waewkidja

Anda pernah merasa bahwa bisnis yang Anda kelola stuck atau jalan di tempat? Mungkin sekarang saatnya merumuskan strategi baru dalam mencapai sebuah target kedepan. Salah satu metode dalam penetapan target bisnis adalah SMART Goals.

Metode SMART Goals digagaskan pertama kali oleh George T. Doran di tahun 1981. Doran memperhatikan bahwa target bisnis yang dibuat terkadang kurang spesifik atau tidak relevan dengan bisnis itu sendiri. Sehingga target tersebut sangat susah bahkan mustahil untuk bisa tercapai.

Dengan metode SMART Goals, Anda akan lebih mudah dalam menetapkan target apa yang akan dicapai kedepannya. Tolak ukur apa yang tepat dan berapa lama waktu yang dibutuhkan.

SMART sendiri merupakan suatu akronim 5 kata dari bahasa Inggris yaitu Specific, Measurable, Attainable, Realistic, dan Time Bound. Berikut ini penjelasan lima komponen dalam SMART Goals:

1. Specific (spesifik)

Komponen SMART Goals yang pertama adalah specific. Dalam menetapkan sebuah target, sebaiknya tentukan satu elemen yang spesifik misalnya peningkatan penjualan. Daripada menentukan target yang luas akan mengakibatkan tim menjadi bingung dan kurang maksimal. 

2. Measurable (dapat diukur)

Berikutnya adalah measurable atau target yang dapat diukur. Biasanya menggunakan angka atau data kuantitatif sebagai tolak ukur yang diperoleh dari periode sebelumnya. Misalnya, di tahun 2022 jumlah penjualan mengalami peningkatan sebesar 20% dari tahun sebelumnya. Maka kita dapat menetapkan kira-kira berapa persen penjualan yang akan ditargetkan untuk periode selanjutnya. 

3. Attainable (dapat tercapai)

Komponen yang ketiga dari SMART Goals yaitu attainable, artinya dapat tercapai atau tidak mustahil untuk diperoleh. Sekali lagi kita bisa mengetahui dengan cara menganalisa dari histori data sebelumnya. 

Sebagai contoh di tahun 2022 target penjualan mengalami peningkatan sebesar 20%. Maka jika kita menetapkan target penjualan untuk tahun 2023 sebesar 25% rasanya masih memungkinkan untuk bisa tercapai. Jangan langsung drastis menargetkan angka 50% yang terlalu ambisius dan tidak masuk akal.

4. Realistic (realistis)

Arti realistis dalam komponen SMART Goals adalah menentukan target yang relevan dengan kondisi bisnis dan keadaan pasar saat ini. Jika menggunakan penjualan sebagai target, cobalah menganalisa beberap faktor yang punya korelasi dengan penjualan. Misalnya berapa jumlah tenaga kerja yang tersedia, berapa dana yang siap dikeluarkan untuk promosi, dan lain-lain.

5. Time Bound (ada tenggat waktu)

Komponen terakhir dalam SMART Goals yang tak kalah penting yaitu time bound atau tenggat waktu. Sebaiknya menetapkan tenggat waktu yang dibutuhkan untuk merealisasikan sebuah target, atau biasa dalam dunia kerja disebut dengan deadline. Misalnya dalam waktu 6 bulan kedepan, jumlah penjualan ditargetkan dapat meningkat sebesar 25%.

Contoh SMART Goals

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline