Lihat ke Halaman Asli

Andrew Valentino

Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

Ada Banyak Jenderal di Barisan Pengurus Partai Perindo untuk Menghadapi Pemilu 2024

Diperbarui: 5 Juli 2023   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagai salah satu partai yang belum lolos ambang batas parlemen pada gelaran pemilihan umum (pemilu) tahun 2019, Partai Perindo menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menghadapi pemilu tahun 2024. Partai Perindo sendiri merupakan salah satu partai politik baru di dalam kontestasi pemilu di Indonesia. Partai bentukan Hary Tanoesoedibjo ini berdiri sejak tahun 2015. Sebelumnya Partai Perindo sempat bertarung dalam pemilu tahun 2019, tetapi pada saat itu target partai belum tercapai. Pada pemilu tahun 2019, Partai Perindo belum lolos ambang batas parlemen, sehingga tidak bisa mengirimkan wakilnya ke Senayan. Perolehan suara nasional Partai Perindo pada pemilu 2019 baru mencapai 3.738.320 suara (2,67 persen). Pada pemilu 2024, partai yang mendapatkan nomor urut 16 ini optimis untuk mendapatkan kursi di DPR RI. Tidak tanggung-tanggung, Partai Perindo menargetkan 10 persen kursi di DPR RI. Optimisme Partai Perindo bukan sekedar omongan saja. Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo mengatakan bahwa partainya memiliki tiga kunci kesuksesan untuk menghadapi pemilu 2024. Pertama, Partai Perindo memiliki bakal calon legislatif (bacaleg) yang berkualitas. Kedua, Partai Perindo telah menyiapkan logistik yang maksimal untuk menghadapi pemilu 2024. Ketiga, Partai Perindo telah memiliki strategi jitu dalam mengkampanyekan partai dan memperoleh suara serta dukungan dari masyarakat Indonesia. 

Untuk menghadapi pemilu 2024, Partai Perindo juga melakukan persiapan yang dapat menggaet dukungan suara dari masyarakat Indonesia. Partai Perindo merupakan partai yang inklusif, dimana partai ini terbuka untuk semua masyarakat dari berbagai kalangan. Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Perindo, Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan bahwa untuk menguatkan kelembagaan partai dan menjangkau potensi elektabilitas ke seluruh kelompok masyarakat, Partai Perindo merekrut "orang-orang penting". Dalam merekrut orang-orang yang dapat mengembangkan partai, Partai Perindo merekrut tokoh-tokoh yang berasal dari berbagai latar belakang seperti tokoh pengusaha, aktivis hukum, aktivis hak asasi manusia, aktivis buruh, militer, sipil, dan dari latar belakang lainnya. Beberapa tokoh yang bergabung menjadi punggawa partai ini diantaranya: Tuan Guru Bajang (TGB), Komjen Pol (Purn) Anang Iskandar, Mayjen TNI (Purn) Wuryanto, Tama S Langkun, Heri Budianto, Pak Mahyudin, Ferry Kurnia, Yusuf Lakaseng, Arnod Sihite, dll. Nama-nama ini merupakan tokoh-tokoh dari latar belakang yang berbeda, mereka bergabung dengan Partai Perindo dengan tujuan untuk membawa perjuang mereka bersama Partai Perindo.

Sama halnya dengan partai politik yang lain, keterlibatan tokoh militer sebagai pengurus partai politik merupakan suatu strategi yang penting untuk berpartisipasi dalam menguatkan kelembagaan partai politik. Arie Setiabudi Soesilo, dalam disertasinya yang berjudul "Jaringan Purnawirawan TNI dalam Politik : Studi tentang Pendekatan Actor-Network Theory (ANT) tentang Masuknya Purnawirawan TNI ke Ranah Politik dalam Pembentukan Karakteristik Relasi Sipil-Militer Pasca Reformasi TNI" menjelaskan bahwa secara garis besar, fenomena masuknya para purnawirawan TNI ke dunia politik didasarkan pada motif idealis. Para purnawirawan akan mendukung proses konsolidasi demokrasi berdasarkan tiga kategori indikator menurut Linz dan Stepan yaitu behavioral, attitudinal, dan constitutional. Ketiga indikator ini ditujukan untuk mengukur perilaku para purnawirawan TNI yang mengikuti prosedur demokrasi. Purnawirawan TNI dan Polri merupakan individu yang terlatih dalam kedisiplinan, pola pikir, strategis, patriotik, dan memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi. Dari sikap-sikap ini, para purnawirawan memiliki modal yang sangat memadai untuk bisa membantu partai politik dalam memperkuat organisasi. Selain itu, figur ketokohan yang sudah dimiliki oleh para purnawirawan TNI dan Polri, terlebih para Jenderal menjadi modal yang kuat untuk mengumpulkan dukungan dari rakyat Indonesia. 

Partai Perindo merupakan partai politik Indonesia yang berlandaskan pancasila. Mengusung nilai-nilai inklusif, Partai Perindo sedang sengit merangkul tokoh-tokoh termasuk tokoh TNI dan Polisi. Tujuannya para tokoh ini mampu mengumpulkan suara dan masuk ke parlemen. Terlebih, banyak dari tokoh tersebut merupakan para jenderal yang memiliki latar belakang karier yang cemerlang. Di penghujung tahun 2022, Ketua Umum Partai Perindo mengumumkan bahwa Letjen TNI (Purn) Ali Hamdan Bogra resmi masuk dan menjadi pengurus Partai Perindo. Selanjutnya pada awal tahun 2023, tepatnya pada bulan januari, Ketua Umum Partai Perindo mengumumkan bahwa Mayjen TNI (Purn) Wuryanto dan Mayjen TNI (Purn) Salim Mengga telah resmi masuk ke Partai Perindo. Kedua Jenderal ini juga maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR RI. Selain dua jenderal tersebut, beberapa jenderal yang masuk Partai Perindo dan maju menjadi caleg yaitu: Irjen Pol (Purn) Ricky Herbert P Sihotang, Komjen Pol (Purn) Anang Iskandar, Mayjen TNI (Purn) Teuku Abdul Hafil Puddin, dan Letjen (Purn) R. Wisnoe Prasetja Boedi. Bukan hanya sebagai caleg dari Partai Perindo, banyak dari para jenderal ini juga menjadi pengurus Partai Perindo. Baru-baru ini, Ketua Umum Partai Perindo melantik Komjen Pol (Purn) Anang Iskandar sebagai Ketua Badan Narkotika, Korupsi, dan Terorisme (Narkoter) Center DPP Partai Perindo.  Komjen Pol (Purn) Anang Iskandar merupakan jenderal polisi yang memiliki karier mentereng. Beliau merupakan mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Mantan Kabareskrim Polri. Para jenderal di Partai Perindo juga banyak yang menduduki posisi Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Perindo. Ada Letjen TNI (Purn) Ali Hamdan Bogra yang dipercaya untuk menjadi Ketua DPW Partai Perindo Papua Barat Daya. Bukan tanpa alasan, pengangkatan Letjen TNI (Purn) Ali Hamdan Bogra karena ia pernah menjabat sebagai Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat. Sebagai putra daerah dan mantan panglima daerah, Letjen TNI (Purn) Ali Hamdan Bogra dipercaya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik mengenai Papua, terlebih Papua Barat Daya. Pengangkatan purnawirawan jenderal TNI sebagai pengurus wilayah Partai Perindo juga dilakukan di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten. Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo mempercayakan posisi pimpinan DPW Partai Perindo Jawa Tengah kepada Mayjen TNI (Purn) Wuryanto. Mayjen TNI (Purn) Wuryanto merupakan jenderal TNI yang pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah (Pangdam) IV/Diponegoro pada tahun 2017-2018. Kodam IV/Diponegoro meliputi Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Pengalaman ini merupakan bekal yang tepat karena beliau mengenal betul Provinsi Jawa Tengah. Untuk wilayah Provinsi Jawa Timur, posisi pimpinan DPW dipegang oleh Letjen TNI (Purn) R. Wisnoe Prasetja Boedi. Menurut Hary Tanoesoedibjo, Letjen TNI (Purn) R. Wisnoe Prasetja Boedi merupakan sosok pimpinan yang tepat. Beliau merupakan purnawirawan jenderal bintang tiga yang memiliki pengalaman dan kapasitas yang memadai. Sama dengan Provinsi Jawa Tengah, pimpinan DPW Banten juga dipegang oleh purnawirawan jenderal TNI bintang dua. Hary Tanoesoedibjo mempercayakan posisi ketua DPW Partai Perindo Banten kepada Mayjen TNI (Purn) Joko Warsito. Purnawirawan jenderal ini pernah menjabat sebagai Danrem 064/Maulana Yusuf Banten. Beliau merupakan tokoh yang memiliki pengetahuan dan pengalaman matang tentang Provinsi Banten. 

Fenomena bergabungnya para purnawirawan jenderal di jajaran pengurus Partai Perindo merupakan suatu strategi efektif untuk menjaring dukungan rakyat Indonesia. Beberapa purnawirawan jenderal yang bergabung sempat menjabat sebagai panglima wilayah, seperti menjadi Pangdam dan juga Danrem. Jabatan panglima wilayah merupakan jabatan penting yang bermanfaat bagi para jenderal ketika bertugas. Dengan jabatan ini, mereka memiliki pengetahuan yang mempumi mengenai wilayah daerah operasi mereka. Mereka juga memiliki modal elektabilitas di daerahnya masing-masing. Pengalaman dan elektabilitas tersebut menjadi modal penting bagi Partai Perindo. Partai Perindo membutuhkan figur kuat yang mampu mengembangkan Partai Perindo di setiap daerah. Selain itu, pengalaman matang para purnawirawan jenderal ini dapat membantu Partai Perindo dalam memimpin implementasi strategi Partai Perindo untuk mencapai kemenangan di pemilu tahun 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline