Lihat ke Halaman Asli

Andre Vincent Wenas

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Arbi Sanit, Intelektual Pemberontak yang Memandang Cakrawala

Diperbarui: 26 Maret 2021   01:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

Arbi Sanit, Intelektual Pemberontak yang Memandang Cakrawala

Oleh: Andre Vincent Wenas

Bagaimana menjadi sadar politik? Lewat pergulatan mencari kebenaran melalui jalan ilmu pengetahuan dalam keseharian hidup kita.

Begitulah kira-kira salah satu simpulan dalam "Pergolakan Melawan Kekuasaan, Gerakan Mahasiswa Antara Aksi Moral dan Politik", buku yang ditulis Arbi Sanit tahun 1999 dulu.

Namun hati-hati, setiap peristiwa euphoria politik bisa saja menggerus ketajaman nalar sehat. Emosi dan fanatisme semulah yang membungkusnya.

Walau kadang perkataannya menyelekit, apa yang ia sampaikan adalah justru demi membongkar bungkus-bungkus kepalsuan itu.

Ia intelektual yang kerap "memberontak" terhadap bungkus-bungkus semu, seperti misalnya saja soal gelar akademik.

Di tengah berlomba-lombanya banyak para politikus dan pekerja birokrat yang mengoleksi gelar-gelar di depan maupun di buntut namanya, ia santai saja melenggang tak peduli dengan semua itu.

Tapi soal kedalaman dan ketajaman analisis sosial-politiknya, tak usah diragukan lagi. Analisanya bisa-bisa menyayat hati banyak pihak.

Tanpa tedeng aling-aling ia menyampaikannya, sambil tersenyum juga kadangkala.

Mengenal pribadi beliau di usia senjanya dalam forum-forum kecil diskusi, mengesankan keteguhan sikapnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline