Lihat ke Halaman Asli

Andre Vincent Wenas

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Debat Kusir ala M Nasir yang Sangat Memalukan!

Diperbarui: 1 Juli 2020   03:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*Debat Kusir ala M.Nasir yang Sangat Memalukan!*

Oleh: *Andre Vincent Wenas*

Dalam rapat Komisi VII DPR-RI terjadi "debat" antara Muhammad Nasir (Fraksi Demokrat) dengan Direktur Utama MIND.ID Orias Petrus Moedak yang berkisar soal penerbitan obligasi global oleh holding perusahaan pertambangan itu.

Namun yang nampak bukan debat yang argumentatif, karena lebih nampak M.Nasir mencecar dengan membabi buta, entah motifnya apa. https://www.kompas.tv/article/90516/video-saat-anggota-dpr-cecar-dan-usir-dirut-inalum-dari-ruang-rapat  Rapat kemarin ini dibuka dan dipimpin oleh Wakil Komisi VII DPR Alex Noerdin.

Agenda rapat ini seyogianya membahas kinerja BUMN tambang di masa pandemi COVID-19, kontribusi BUMN tambang di masa pandemi COVID-19 dan proyeksi pendapatan pemerintah sebelum dan sesudah akuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia.

Rapat Komisi VII dengan Dirut holding tambang BUMN MIND ID akhirnya berlangsung panas secara sepihak, yakni di pihak M.Nasir. Sementara Orias Petrus Moedak terlihat tetap kalem saja.

Tidak ada perdebatan argumentatif, lantaran yang ada hanya debat kusir ala M.Nasir yang juga adik dari M.Nazaruddin (mantan bendahara Partai Demokrat yang dicokok KPK lantaran kasus korupsi).

Ngomel-ngomel, sampai membentak-bentak dan akhirnya mengusir tamu yang diundang oleh lembaga yang terhormat itu untuk dengar pendapat. Tapi bukannya dengar pendapat yang terjadi, malahan dengar omelan sepihak.

Persoalan penerbitan utang obligasi global yang coba dijelaskan oleh Orias Petrus Moedak jadi tidak terbahas dengan tuntas. Padahal publik ingin tahu juga bagaimana kiat manajemen holding tambang BUMN itu membereskan utang-utang warisan lama.

Disampaikan bahwa upaya penerbitan obligasi global ini adalah untuk membayar utang-utang lama. Dan sekarang sedang diupayakan untuk dibereskan satu per satu. Mungkin ini menyenggol kisah utang peninggalan lama jaman rejim mangkrak lah kira-kira begitu. Jadi mungkin ada yang kesetrum.

Melihat drama di parlemen yang seperti itu kita terus terang amat sangat kecewa. Apakah mutu parlemen masih seperti apa yang dikatakan oleh Gus Dur dulu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline