Lihat ke Halaman Asli

Andre Vincent Wenas

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Berdusta Bersama sebagai Jalan Sukses untuk Korupsi

Diperbarui: 7 Mei 2020   01:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi diolah pribadi

Ini adalah advis untuk sukses bagi koruptor atau mereka yang baru mau korupsi. Tapi ada SK (Syarat dan Ketentuan)-nya, hanya dua kok. Lihat penjelasannya di bawah ini. Ini jurus rahasia.

Mau nyari di buku ekonomi manajemen, politik praktis, self-help atau motivasi kisah sukses orang besar, dipastikan tidak menemukan saran sukses dengan kiat mencuri atau korupsi.

Yakinlah bahwa mereka pun tidak akan (terang-terangan) mengedukasi anak-anaknya dengan teknik mencuri atau korupsi sebagai jalan hidupnya kelak. Kecuali memang yang sudah mengidap patologi-sosial yang kronis dan akut ya.

Paling tidak itu norma atau pernyataan yang dinarasikan untuk konsumsi publik. Maksimal yang disampaikan adalah, untuk sukses harus punya kompetensi dan karakter.

Oke, balik ke pokok bahasan. Jadi bagaimana supaya bisa sukses mencuri/korupsi? Ada dua syarat.

Pertama. Anda harus pintar, licik dan munafik. Ini soal kompetensi koruptor. Siap?

Siap. Oke lanjut.

Kedua. Kalau korupsi, ya jangan sampai ketahuan dong! Ini yang utama malah.

Jadi Anda mesti bisa pegang/simpan rahasia. Rahasia apa? Ya gak tahulah, namanya juga rahasia. Lha ya rahasia korupsi Anda dong.

Selama tidak ketahuan Anda akan tetap dipanggil 'Yang terhormat' atau 'Yang Mulia', tapi kalau ketahuan ya disebut 'Bajingan Tengik' atau 'Tikus Got'.

Hmm... sialan juga. Tapi biarlah. Bagaimana jelasnya soal teknik supaya tidak ketahuan? Ini menarik. Apakah bisa? Gimana caranya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline