Lihat ke Halaman Asli

Andre Vincent Wenas

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Terusan Panama-Papers atau Cetak Duit Lagi?

Diperbarui: 3 Mei 2020   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Ini mau ngomong soal Terusan Panama? atau Panama-Papers? atau soal Terusan dari kasus Panama-Papers?

Disclaimer dulu: Iya kita tahu, bahwa tidak semua duit yang ada dalam daftar Panama-Papers itu ilegal. Banyak juga yang lurus (baik secara hukum positif maupun hukum moral/etika). Walahuallam.

Ibaratnya seperti ada aktivis berteriak, "Separuh pejabat di Balai Kota korupsi!" Lalu Satpol-PP datang, ia 'diminta' mengoreksi pernyataannya. Sang aktivis nurut, besoknya ia teriak lagi, "Separuh pejabat Balai Kota tidak korupsi!"

Terusan Panama adalah sodetan besar buatan untuk memotong jalur pelayaran kapal laut. Tidak perlu lagi memutar mengitari benua Amerika bagian selatan. Bisa menghemat waktu, energi dan ongkos.

Kalau Panama-Papers, adalah dokumen yang tadinya sangat rahasia. Kenapa rahasia? Ya karena berisi catatan yang tidak mau diketahui orang lain, apalagi oleh orang banyak. Amit-amit hukumnya.

Sedangkan 'Terusan Panama-Papers' adalah kisah lanjutan dari kasus Panama-Papers yang dulu sempat gaduh. Bagaimana ya kelanjutannya? Apakah ada sekuel lanjutannya? Apa sudah lupa?

Dokumen Panama itu catatan tentang apa sih?

Refreshing saja. Dalam dokumen Panama itu berisi 11,5 juta catatan rahasia dari 214.000 perusahaan berbagai negara yang bocor lantaran diretas. Kabarnya ini bocoran terbesar dalam sejarah jurnalisme data.

Dimana-mana yang namanya bocoran itu selalu menegangkan syaraf. Seperti kondom bocorlah, pasti bikin deg-degan bukan?! Tegang dan mendebarkan.

Tapi kenapa dokumen Panama itu mesti dirahasiakan atau disembunyikan?

Ya iyalah, selain sebagai bagian dari tax-planning (hasil nasihat para financial-advisors yang canggih), juga lantaran itu adalah juga catatan tentang uang haram.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline