Lihat ke Halaman Asli

Andre Vincent Wenas

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Dukung BUMN untuk Tidak PHK tapi Efisiensi atau Mati!

Diperbarui: 5 April 2020   18:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: finance.detik.com

*Dukung BUMN untuk Tidak PHK tapi Efisiensi, atau Mati!*

Oleh: *Andre Vincent Wenas*

Ini situasi krisis. Situasi yang ideal untuk change-management yang radikal sekalipun!

Total jumlah BUMN dan BUMD beserta anak cucu perusahaannya, entah sudah ada berapa sekarang. Ratusan, atau bahkan ribuan? Ini jenis usaha yang menggunakan modal uang rakyat. Dari APBN atau dari APBD. Jenis kapitalisme oleh negara, state-capitalism.

Diselenggarakan oleh negara, tugasnya untuk berbisnis dan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya disetor ke kas negara, sebagai pemasukan dalam APBN atau APBD.

Untuk kemudian dialokasikan kembali oleh pemerintah (Presiden, Gubernur, Walikota/Bupati) bagi program-program prioritas. Prioritas bagi kepentingan rakyat, dalam dimensi waktu saat ini maupun jangka menengah dan panjang.

Supaya untung, suatu operasi bisnis mesti memegang 2 (dua) prinsip penting, yaitu: efektivitas dari mesin bisnis (business engine)-nya, dan efisiensi dalam menjalankan operasi bisnis (business-operation)-nya.

Efektivitas bisnis bicara soal model bisnis yang paling pas dalam lingkungan bisnis (business environment, landscape). Dengan alat manajemen yang disebut radar bisnis bernama PESTEL analysis (analisa dampak politik, ekonomi, sosial, teknologi, ekologi/environment dan aspek legal/hukum) suatu lingkungan bisnis bisa dibaca dalam kontinuitasnya.

Sedangkan efisiensi adalah prinsip dasar ekonomi yang dengan menggunakan sumber-daya seminimal mungkin bisa diperoleh hasil semaksimal mungkin. Tanpa merusak business-engine atau korporasi itu sendiri. Bahkan mesti terus diperkuat demi menghadapi persaingan sekarang maupun antisipasi masa depan.

Dan sekarang Indonesia sedang menghadapi bencana kesehatan nasional Covid19. Dalam peta analisa PESTEL tadi faktor ekologi atau environment yang mencakup soal lingkungan kesehatan telah merangsek masuk tanpa terdeteksi radar bisnis secara cepat.

Dan akibatnya sudah mengontaminasi sisi ekonomi, utamanya arus-kas (cash-flow) perusahaan. Cash-inflow tersumbat, sementara cash-outflow terus keluar bahkan semakin deras. Jadi bagaimana?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline