Berasal dari kata mob yang berarti gerombolan orang yang asalan. Mobokrasi secara sederhana bisa diartikan sebagai pemerintahan yang diselenggarakan dan dilaksanakan oleh segerombolan orang yang tidak paham seluk beluk pemerintahan. Asal-asalan. Mobokrasi cenderung membawa pemerintahan dan negara kearah anarkisme dan kekacauan.
Mobokrasi adalah forma sesungguhnya dari administrasi ibu kota saat ini. Pembiaran yang terjadi atas bancakan anggaran adalah demi langgengnya rejim bodoh ini. Makanya dana hibah untuk ormas (preman/mafia) itu mesti terus dibocorkan dari APBD. Itulah jaring pengaman bagi suatu mobokrasi. Semacam ongkos pengamanan. Praktek kleptokrasi (nyolong) adalah keniscayaan rejim mobokrasi. Jadi sebut saja rejim ini sebagai Mobokrasi-Kleptokrasi.
Ilustrasi ceritanya begini, kalau ada kelompok akal sehat mau menyampaikan aspirasi yang logis dengan unjuk rasa yang tertib ke balai kota, maka hadapi saja dengan preman-preman yang didandani jubah untuk melakukan kegiatan di siang bolong di sebuah rumah ibadah di dekat situ.
Tak ada adu argumentasi yang cerdas, yang ada adu otot dan adu kedunguan saja.
Dengan distansi kita mudah memprediksi, kelompok akal sehat akan berpikir konyol sekali kalau mesti adu otot dengan preman tak berotak. Lebih baik menghindar.
Sebab, manakala orang waras terus menanggapi orang gila, maka orang ketiga yang menyaksikan tidak akan bisa membedakan mana yang waras dan mana yang gila.
Gerombolan administrator kota yang seperti itu akan memanfaatkan preman atau mafia (otot dungu) untuk melindungi diri dari gerakan akal sehat (otak cerdas).
Kebodohan memang tidak bisa beradu argumentasi dengan sikap matang dan logis, itu sudah kodratnya. Menutupi kebodohan adalah dengan narasi dan tingkah polah yang juga bodoh.
Mobokrasi-Kleptokrasi dengan libido/nafsu kekuasaannya akan berupaya terus menerus memperkuat memperpanjang tentakelnya. Kooptasi terhadap berbagai elemen kekuasaan (terutama partai politik) mesti terus diupayakannya. Bagi mereka yang bisa 'dibeli' akan masuk dalam tentakel gurita mobokrasi-kleptokrasi ini.
Konon perusahaan kontraktor untuk revitalisasi kawasan Monas disinyalir cuma perusahaan abal-abal beralamat di sebuah perumahan, dan ditengarai dimiliki oleh putra seorang petinggi partai politik.
Begitu kabar burung yang telah terbang entah kemana. Ada banyak oknum partai yang berada dalam jaringan gurita mobokrasi-kleptokrasi seperti ini. Ada hubungan simbiose-mutualisme diantara mereka. Kisah kasih salah asuhan di remang-remang ibu kota.