Begini Cara Melakukan Hacking Akun Twitter..
Kita paling sering mendengar banyaknya akun media sosial di retas atau di hacking. Saat ini ada dua nama media sosial yang paling banyak dilakukan hacking oleh para penjahat di dunia maya. Facebook dan Twitter, mungkin dua nama tersebut paling sering kita dengar.
Berbagai akun milik publik figur, artis dan para orang-orang terkenal lainya merupakan sasaran utama para penjahat dunia maya dalam melakukan aksi mereka. Namun, beberapa aksi hacking media sosial ini, yang banyak terekam oleh kita hanya media sosial Twitter, padahal di dibanding Facebook, jumlah pengguna Twitter masih jauh dari mendekati. Facebook saat dipercaya memiliki jumlah pengguna sebanyak 850 juta orang sedangkan Twitter kurang lebih hanya 100 juta pengguna.
Walau begitu, yang menarik adalah, lebih banyak para selebritis dan orang-orang penting dunia didalamnya, jika di bandingkan dengan Facebook. Hal ini lah yang menjadi daya tarik Twitter bagi para penjahat dunia maya untuk beraksi. Di tanah air kitapun, aksi hacking akun Twitter sudah banyak menelan korban, baik dari para politisi, selebritis, media, perusahaan, lembaga serta berbagai profesi lainnya bahkan akun Twitter milik Obama pun pernah di hack.
Dari tanah air, sejumlah akun media sosial Twitter yang pernah di retas adalah, akun twitter milik Anas Urbaninggrum, Andi Arief, Julia Perez, Nikita Mirzani, Tyas Mirasih, akun Twitter milik Metro TV, Dewi Persik, dan masih banyak sederet nama lainnya. Dari Luar adalah, akun Twiter milik Fox News, CBN, Reuters, Jason Mraz, Brietney, Huffington Post, dan masih banyak lainnya serta terakhir ini yang menjadi kehebohan di Inggris adalah akun para pemain sepakbola di liga mereka.
Twitter memiliki dua database, yakni satu database untuk pria dan satu lagi untuk pengguna wanita, di mana mereka menyimpan semua informasi dari pengguna mereka di seluruh dunia. Lalu bagaimana umumnya para Hacker melakukan aksi hack pada akun Twitter kita.?
Pertama dan harus adalah si hacker memiliki akun di twitter dan para hacker akan membutuhkan "username". Untuk mendapatkan username korban, mereka akan melihat ke profil twitter korban dan melihat address bar browser Anda atau mencari di search engine. Lalu setelah target di inginkan ditemui, mereka bisanya telah menyiapkan beberapa kode program yang cukup rumit dan kompleks.
Lalu kemudian siap untuk mengirimkannya ke database melalui email, namun bukan email biasa, tetapi email eksploitasi, dan harus menggunakan Subjek khusus sehingga database tahu bagaimana membacanya dalam bahasa pemrograman. Sehingga nantinya, dalam admin server Twitter, secara otomatis membaca kode-kode eksploitasi tersebut, dan terakhir adalah menunggu respon atau jawaban dari server admin milik Twitter.
Setelah jawaban diterima, maka si penjahat sudah mendapatkan apa yang di perlukan dalam melakukan aksinya, yakni username korban, serta passwordnya. Dan setelah itu, dapat kita tebak, apa yang terjadi dengan akun Twitter milik kita.
Sesungguhnya, sistem keamanan di Twitter sungguh sangat lemah, bahkan bukan itu saja yang menjadi pekerjaan para penjahat pada Twitter, namun juga melakukan bisnis penambahan "Follower". Bila anda mempunyai uang yang cukup, dan merasa orang yang terpandang atau terkenal, maka banyak dari mereka memanfaakan jasa para "Hackers" ini untuk menambah Followers dalam jumlah ribuan bahkan ratusan ribu hingga jutaan, dalam waktu beberapa jam hingga beberapa hari saja.