Gara-Gara Siluman Di Tembak, Raja Siluman Akan Menyerang ..
Kehebohan mengenai mahluk halus bukan hanya di tanah air kita, Bandung boleh sedang heboh dengan "suster ngesot Vs Satpam". Negara seperti Amerika Serikatpun saat ini senang heboh pula mengenai siluman mereka yang berhasil di tembak.
Kita tentu mengetahui, bahwa siluman-siluman Amerika Serikat, bergentanyangan di banyak negara, terutama negara yang dianggap mereka dapat berdikari, dapat membuat persenjataan canggih, hingga negara yang banyak koruptornya seperti negara kitapun tak luput dari incaran siluman mereka.
RQ-170 nama siluman tersebut lah yang saat ini, sedang dipusingkan oleh sang pengirimnya. Bagaimana tidak pusing, pesawat seharga 6 juta dollar AS itu, berhasil diambil alih pada saat mengintai negara Iran. Pesawat mata-mata tanpa awak buatan Lockheed Martin yang dilengkapi peralatan sistem mata-mata terbaik yang pernah ada itu, kini bukan lagi menjadi rahasia Amerika saja, pemerintah Iran, kemungkinan besar sudah berhasil mencuri data dan teknologi yang dipergunakan oleh siluman tersebut.
Sikap Iran sebagai negara yang berdaulat tentu saja, patut dihargai. Mereka melontarkan beberapa pernyataan mengenai pesawat tersebut. Kita tentu masih ingat, pada saat pesawat tersebut dinyatakan hilang. Amerika Serikat mengklaim bahwa pesawat tersebut sedang melakukan misi di Afghanistan, sedangkan kenyataannya sungguh berbeda. Siluman tersebut ternyata sedang bergentanyan di udara Iran.
Washington justru seperti tak bersalah dan berdosa, sudah pesawatnya masuk wilayah orang tanpa ijin, memata-matai negara orang pula, serta mengecilkan Iran, bahwa tidak mungkin dapat mengambil pesawat mereka, dan saat ini, mereka meminta pesawatnya dikembalikan, tanpa adanya permintaan maaf ataupun pernyataan bersalah.
Dunia pun dapat melihat, bahwa sesungguhnya pengirim siluman adalah raja siluman,yang selalu saja apa yang diucapkan, dan kebijakan mereka hanyalah muslihat untuk mengapai suatu misi yang mereka sembunyikan. Bahwa sesungguhnya yang akan menyerang Iran justru Amerika Serikat, dan merekalah pelanggar HAM nomor satu di dunia. Sebagai catatan, tidak ada reaksi negara-negara didunia, setelah Amnesty Internasional, mengeluarkan pernyataan untuk menangkap mantan penguasa negara siluman tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H