Lihat ke Halaman Asli

R. ANDRY DANOESUBROTO

Antivirus Analyts

Nato: Benar Kami Ingin Membunuh

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kembali terungkap, bahwa sebenarnya rencana NATO memang ingin segera menghabisi Khadafy, namun mereka telah gagal untuk sementara ini. Namun rencana kedepan terus dimatangkan, hanya untuk seorang Khadafy, Nato memerlukan jutaan Bom, ribuan Rudal, dan dana Milyaran Dollar.

Rencana kegagalan tersebut terungkap setelah serangan habis-habisan Nato yang dikecam banyak pihak beberap waktu lalu.  Sementara itu, ijin serangan tersebut adalah untuk melindungi warga sipil sebagaimana surat ijin pembunuhan yang dikeluarkan oleh PBB. Namun yang terjadi adalah penyerangan brutal, ibarat ingin membunuh seekor nyamuk, menggunakan Bom.

Sebagaimana dikutip dari Dailymail, Laksamana Samuel Locklear yang menjadi komandan pasukan AS di Libya, memberikan keterangan kepada pejabat AS menyatakan, serangan udara didesain untuk membunuh pemimpin Libya Muammar Khadafi. Laksamana Locklear menjelaskan bahwa perlindungan sipil itu diintepretasikan izin untuk menghancurkan komando militer Khadafi. Ini termasuk juga diri Khadafi.

Dari pernyataan tersebut sudah terjawab bahwa Nato dan Amerika Serikat bertindak hanya untuk menghabisi Khadafy dan seluruh jaringannya, namun menggunakan nama kemanusian untuk melampiaskan dendam dan sakit hatinya kepada Khadafy.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline