Lihat ke Halaman Asli

R. ANDRY DANOESUBROTO

Antivirus Analyts

Kantor Pos Menjadi Kantor Pembayaran Tagihan..??

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kantor Pos Menjadi Kantor Pembayaran Tagihan..? Siapa sih, yang tidak mengenal PT. Pos Indonesia, yang dikenal dengan sebutan Kantor Pos ini. Dari pelosok negeri, dari nun jauh didaerah terpencil bahkan daerah yang tidak dapat dijangkau oleh relay stasiun TV pun, terdapat kantor yang mengurusi masalah surat-menyurat, paket pengiriman, serta hal yang berhubungan dan terkenal dengan per-wesselan, serta tabungan Pos nya itu, dan ditambah dengan perkumpulan para kolektor perangko yang sangat dikenal dan terkenal dengan istilah "Filateli". Seiring dengan perkembangan teknologi infomasi, dan terlambatnya respon Kantor Pos dalam menyikapi perkembangan tersebut, menjadikan Kantor Pos seakan Mati Tidak, Berkembangapun Tidak. Perusahaan BUMN yang dikenal dengan hari Baktinya  27- September,  dalam perkembangannya diliputi berbagai kendala operasional, keluhan serta banyaknya komplain dari masyarakat ini, namun seakan berkuping tuli, hingga akhirnya masyarakat memilih perusahaan pengiriman lainnya serta menggunakan teknologi yang murah, cepat, mudah serta dapat dipertanggung jawabkan. Bukan tidak mengikuti kemajuan jaman, kantor pos juga telah mendirikan sebuah Internet Service Provider - ISP yang menjembatani akses internet, namun, karena lelet ataupun kurang mengerti kemauan masyarakat dan terbatasnya informasi, maka "wasantaranet" ini semakin dijauhi oleh masyarakat, yang sebagian beralih ke ISP-ISP lain, seperti Indonet,Telkom, Nusanet,indosat, telkomsel, dan lainnya. Padahal sih, wasantaranet ini juga dapat dikatakan sebagai salah satu pelopor ISP milik pemerintah, dan lumayan ramai pada saat awal-awalnya. Bahkan penulis ingat, lumayan juga jumlah perusahaan/institusi yang menggunakan label wasantara.net.id Kantor Pos pun konon kabarnya ramai jika pada tanggal-tanggal keramat tertentu saja, atau sangat padat pengunjung bila ada penerimaan CPNS disuatu daerah, karena diharuskan mengirimkan berkas lamaran menggunakan Kantor Pos (masih ada unsur pemaksaan yaa..). Mungkin jika penulis tidak benar atau salah, penulis pernah membaca sebuah iklan Kantor Pos di sebuah majalah khusus PERKAPALAN (Export-Import) yang mendeklarasikan dengan pengembangan usaha alias ekspansi kebidang Logistik, dengan mengambil pekerjaan seperti Stevedoring, Custom Clearence, Forwader,Handling  Export-Import Document, ekspedisi muatan kapal udara dan laut serta trucking. Entahlah, bagaimana kelanjutannya ekspansi nya tersebut. Namun didaerah penulis, tidak penulis temukan karyawan kantor pos yang ikut serta dalam ramainya dan sibuknya serta ribetnya pekerjaan disektor dokumen ekspor-impor tersebut, seperti halnya custom clearence, forwading dan sejenisnya. Saat ini Kantor Pos kita itu, sudah tidak seperti dahulu lagi, sulit melihat Pak Pos dengan warna Orange nya mengantarkan surat, ucapan, atau paket kiriman, kini pak pos hanya mengantarkan tagihan PAJAK, pemberitahuan dari Bank, serta surat-surat dari pemerintah lainnya. Selain itu, fungsi kantor pos saat ini adalah sebagai tempat pembayaran tagihan, rekening, hutang, kreditan serta segala jenis bentuk pembayaran lainya. Bahkan anak-anak jaman sekarang ini, terkesan asing dalam mengenal kalimat "Kantor Pos". Sayang sekali memang, berapa banyak BUMN,BUMD serta usaha-usaha milik pemerintah lainnya yang seperti mati tidak, hiduppun hanya bernafas, lama sudah tidak terdengar lagi serta tidak diungkap ke publik bagaimana progres ataupun kehidupan usaha perusahaan-perusahaan milik negara tersebut. Didaerah tentunya pasti ada perusahaan milik daerah, yang juga bernasib seperti ini, tidak ada pengawasan dan kontrol dari siapapun. Walau juga banyak perusahaan milik pemerintah yang maju namun sayangnya maju karena telah dijual kepada pihak asing. Lantas, bagaimana para penanggung jawab perusahaan milik negara dan pihak pemerintah sendiri dalam menyikapi hal ini? entalah, negara saat ini sibuk dengan politik, kekuasaan dan terbaru mungkin sibuk dengan video.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline