Lihat ke Halaman Asli

R. ANDRY DANOESUBROTO

Antivirus Analyts

Ditemukan Kelemahan Pada Antivirus Smadav..

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah program antivirus buatan lokal, asli indonesia. Saat ini, dipercaya penggunanya sudah mencapai ribuan orang, dan juga diyakini sebagai salah satu dari banyak antivirus buatan lokal yang mempunyai banyak pengikut. Secara umum, bila penulis amati, walau bukan seperti pengamat atau dapat dikatakan survey, namun setidaknya, bila tidak salah adalah, hanya ada beberapa antivirus buatan lokal yang mempunyai pengikut hingga ribuan ini. Antaranya, Ansav, Pc-media, dan Smadav. Sedikit mengenai smadav ini, antivirus lokal ini dapat dikatakan cukup ampuh, dalam melindungi komputer, dari masuknya virus kedalam sistem. Dengan fitur sederhana, dan tidak begitu rumit dalam penggunaannya,serta banyaknya virus-virus yang dapat dikenali oleh antivirus ini. Dalam membersihkan virus, juga tidak terlalu buruk, banyak virus dapat diclean oleh smadav, termasuk virus luar sekalipun. Namun, ada titik lemah yang menurut penulis lumayan berbahaya dan dapat mengancam, yaitu, antivirus ini, tidak dapat mengenali Virus lama,kuno ataupun virus yang ada didatabasenya sekalipun, bila "icon" virus tersebut kita ubah atau kita ganti. Misal, Ada virus kuno, yang menyebar menggunakan kamuflase icon "Word office" , bila, iconnya diganti menjadi Powerpoint misalkan atau "gambar burung" maka smadav tidak akan mengenalinya lagi sebagai virus. Secara sederhana begini, bila virus itu iconnya bergambar A dan berhasil dideteksi oleh smadav, lalu kita rubah atau modif virus yang sama namun kita rubah saja iconnya dengan gambar B,maka, smadav gagal mendeteksinya, sehingga virus dapat masuk dengan mulusnya kekomputer kita. Penulis, sudah memberitahukan bug ini kepada pembuatnya, namun hingga versi 8.2 keluar, tetap belum ada perubahan pada smadav ini. Mungkinkah, Tim Smadav, tidak membutuhkan masukan?, ataukah, menganggap ini bukan masalah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline