Siapa yang tidak doyan dalam menonton film, ya, film sebagai salah satu hiburan kita, saat ini sudah menjadi suatu keharusan bagi sebagian orang untuk menyaksikannya. Bahkan nyaris diberbagai terdapat banyak ulasan atau review berbagai jenis judul film.
Keuntungan yang didapat oleh para pembuat film juga membuat kita geleng-geleng kepala, lihat saja, berapa penghasilan yang dihasilkan oleh film-film seperti Titanic, Batman, dan lainnya.
Saat ini sistem pembayaran atau pendapatan perusahaan pembuat film, didasarkan atas judul. Namun baru-baru ini, para produsen film termasuk studio-studio animasi berencana untuk mengubah sistem pembayaran.
Harga dibayar tidak berdasar atas judul yang disewa atau didownlod, namun didasarkan pada ukuran layar yang kita tonton.
Jeffrey Katzenbert yang berbicara pada Milken Global Conference di California, mengatakan bahwa kedepannya kemungkinan dalam 10 tahun, mereka yang ingin menikmati berbagai jenis film, akan membayar harga sesuai dengan ukuran layar yang akan mereka lihat.
Jangan heran jika ukuran sebesar bioskop akan membeli film dengan harga yang sangat waw, dan bagi kita pemilik smartphone akan mendapat pula harga yang smart juga.
Perubahan ini dipengaruhi oleh pesatnya pertumbuhan dibidang teknologi digital, khususnya perkembangan layar-layar monitor super dan lebar.
Tentu perubahan ini tidak akan serta merta terjadi, ada banyak hal, khususnya mengenai pendistribusian, jaringan serta keagenan yang turut juga akan dibenahi dalam perubahan ini.
Kedepan sudah dapat dipastikan, harga menonton film di cinema-cinema favorit, harganya sungguh luar biasa, bahkan mungkin kelas eknomoni menengah kebawah sama sekali tidak akan mampu.
Bioskop akan menjadi kelas elit dan terbatas serta menjadi ekslusif. Sementara akan ramai para penonton film di bawah layar ukuran 3 inch hingga 6 inch.
sumber: BBC