Nama Sri Aji Joyoboyo atau Jayabaya atau Maharaja Jayoboyo adalah seorang raja dari Kerajaan Kediri, yang memerintah sekitar tahun 1135 - 1157. Namun sang prabu ternyata juga telah mewariskan sebuah karya yang berjudul "Jangka Jayabaya", yang memuat seputar penerawangan sang prabu mengenai bumi pertiwi kedepannya.
Jikalau kita melihat kembali apa isi ramalan dari Jayoboyo mengenai Indonesia ini, tentu akan sangat menyita tempat, dan sangat-sangat panjang. Penulis akan menuliskannya mengenai ramalan-ramalan tentang Pilpres ini dengan apa yang tertulis dalam "jangka Jayabaya" dan tentu ditambah dengan pendapat para penerawang lainnya.
Joyoboyo mengambarkan negara ini sebagai berikut; "ana peperangan ing njero, timbul amarga para pangkat akeh sing padha salah paham, Durjana saya ngambra-ambra, Penjahat saya tambah, Wong apik saya sengsara, Akeh wong mati jalaran saka peperangan".
Mari kita lihat situasi politik negara saat ini, dimana kondisi dan keadaan yang sudah memanas, para simpatisan partai, para elit partai, dan juga para peserta koalisi partai, sudah saling serang baik dengan cara terpuji, dan tentu saja banyak dengan cara yang tidak terpuji, bahkan ironis, agama dan keyakinanpun ikut dibawa.
Kampanye-kampanye, slogan-slogan hingga tulisan-tulisan yang bersifat fitnah, mendiskriditkan lawan, hingga gambar-gambar yang melecehkan berterbaran seakan dijatuhkan dari langit.
Namun ada juga yang menuliskan dengan jelas dan lebih tegas lagi, bahwa Indonesia akan mengalami perpecahan ditahun 2015. Penyebabnya menurut yang meramalkan adalah siklus alami 70tahunan, lalu pertengkaran sesama anak bangsa termasuk didalamnya adalah gonjang-ganjing pilpres 2014 ini, serta perpecahan juga disebabkan oleh adanya konspirasi global.
Kemudian ada pula ramalan yang mengatakan bahwa perpecahan timbul pada sekitar tahun 2020, dimana ditandai oleh pertikaian dalam negeri sendiri, yang dimulai dengan perselisihan mengenai politik dan agama.
Bahkan budayawan Sujiwo Tejo, pernah menuliskan pula, bahwa ramalan ketujuh Joyoboyo "Tikus Pithi anoto baris" akan berkobar dari seluruh negeri ini. Tentu serangan ini sudah dapat kita rasakan saat ini, dengan menjamurnya para tikus-tikus koruptor di negara ini.
Sesungguhnya dua calon presiden yang bertarung untuk mendapatkan kursi tertinggi di tanah air ini, menurut sumber yang penulis dapat nyaris berasal dari Trah atau garis keturunan yang sama, yakni Trah Sunan Giri.
Karnanya ramalan mengenai perang saudara dinegeri ini, yang akan kita alami entah tahun berapa, kemungkinannya dan relevansinya cukup kuat untuk dipercaya.
Bahkan yang sungguh menarik adalah, silsilah kepresidenan ditanah air kita, dari yang pertama hingga SBY, juga merupakan berasal dari Trah Sunan Giri.