Penggemar Arsenal sejak dahulu tidak mungkin tidak tahu apa arti dari "The French Connection". Istilah ini sangat populer saat era Arsene Wenger melatih Arsenal. Dalam prakteknya, "The French Connection" ini dimaksudkan dengan Arsenal konsisten melakukan rekrutmen pemain dengan warga negara Perancis.
Wenger di tahun awalnya saja langsung melakukan rekrutmen pemain Perancis yang namanya melegenda dikalangan penggemar hingga sekarang, Patrick Viera. Padahal kala itu, sang pelatih justru baru akan bergabung ke Arsenal pasca penandatanganan kontrak Viera. Tetapi Arsenal tetap melakukan rekrutmen berdasarkan rekomendasi Wenger. Setelah Viera, selanjutnya diikuti oleh Remi Garde, Nicolas Anelka, Emmanuel Petit, Thierry Henry, Robert Pires and Sylvain Wiltord.
Nama-nama inilah yang sebagian besar ikut melambungkan nama Arsenal di kancah Eropa hingga puncaknya menjadi tim pertama yang memenangkan Liga Inggris tanpa terkalahkan atau dikenal dengan nama "The Invincibles Arsenal" pada tahun 2003-2004.
Setelah dinasti "The Invincibles Arsenal", Wenger tidak berhenti untuk melakukan rekrutmen pemain Perancis untuk memperkuat timnya. Tongkat estafet diteruskan oleh Gael Clichy, William Gallas, Samir Nasri, Laurent Koscielny, dan Olivier Giroud.
Di era Patrick Viera, pemain-pemain Perancis harus diakui bukan favorit untuk direkrut. Walau permainnya cukup eksplosif seperti yang ditunjukan oleh Eric Cantona di Manchester United dan David Ginola di Newcastle United, namun pelatih-pelatih Liga Inggris mengingat pemain Perancis memiliki perangai buruk dan suka terlibat dalam perkelahian.
Wenger yang juga berkebangsaaan Perancis melihat hal ini tidak sebagai hambatan, melainkan sebagai peluang. Bahkan Wenger sengaja mengeksploitasi rasa Perancis melalui dirinya yang merupakan figur yang populer di Perancis akibat pencapaiannya AS Monaco. Hal ini ditujukan agar pemain-pemain Perancis berminat untuk bermain di Arsenal. Secara bisnis, pemain-pemain Perancis memang jauh lebih murah harga pembeliannya daripada negara lainnya, terutama Italia yang jaman itu Liga Italia merajai Eropa. Wenger juga mempersiapkan lingkungan disekitar Arsenal agar sesuai dengan kebutuhan pemain-pemain asal Perancis.
Efek dari "The French Connection" dirasakan sangat positif oleh Arsenal hingga sekarang. Walau terhitung sudah terpaut 2 generasi sejak "The Invincibles Arsenal".
Nama-nama seperti Lacazette, Guendouzi and Saliba atau bahkan pemain Afrika kelahiran Perancis seperti Nicolas Pepe asal Pantai Gading dan dan penyerang Gabon, Pierre-Emerick Aubameyang, jauh lebih mudah untuk direkrut oleh Arsenal.
Mereka rata-rata bertumbuh menonton Thierry Henry, Robert Pires, dan Patrick Viera dan menjadikannya panutan cara bermain sepak bola mereka. Bergabung dengan Arsenal merupakan kehormatan untuk mengikuti jejak langkah para pahlawannya.
Langkah yang sama tampaknya sedang dilakukan Arsenal saat ini. Sasarannya tidak lagi ke pemain-pemain dari negara-negara asal benua Eropa, melain pemain-pemain berwarga negara Brasil. Alih-alih rekrutmen mempergunakan strategi mendekati super agen yang membutuhkan uang banyak, sekarang pandangan diarahkan ke Liga Brasil ataupun pemain-pemain Brasil yang sudah malang melintang di Eropa sejak usia muda.