PMM UMM merupakan pengabdian ksepada masyarakat oleh mahasiswa dengan memberikan pelayanan dan pendampingan untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat dalam menerapkan aplikasi, desain, teknologi dan perubahan sosial menuju arah yang lebih baik. Kegiatan PMM UMM ini dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok dengan tujuan memberikan manfaat kepada masyarakat. Selaras dengan tujuan tersebut Kelompok 266 Gelombang 7 PMM UMM melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di Desa Golan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo yang dimulai pada 27 Juli 2023 hingga 28 Agustus 2023. Berkolaborasi bersama dengan pemerintah dan masyarakat Desa Golan Kelompok 266 Gelombang 7 PMM UMM melakukan program kerja "Bank Sampah" serta "Festival Kuliner Bumi Onggolono".
Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Muhamadiyah Malang. Di kelompok 266 gelombang 7 PMM ini beranggotakan 2 orang yaitu Andre Putra Endarmanto dan Reiva Alifia H dari Jurusan Hubungan Internasional Angkatan 2021. Kegiatan PMM ini merupakan sebuah kegiatan yang dilakuan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang diprogram oleh Tim DPPM UMM serta didampingi dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok PMM 266 Gelombang 7 yaitu Ibu Tinuk Dwi Cahyani S.H., S.HI. , M.Hum.
Program kerja Bank Sampah sendiri di terapkan di Desa Golan dengan tujuan untuk memanajemen sampah kering yang sulit di urai oleh mikroorganisme seperti sampah plastik sehingga pencemaran lingkungan akibat sampah plastik dapat diminimalisir dan dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat Desa Golan. Program kerja Bank Sampah ini dilakukan 2x dalam satu bulan dengan cara mengumpulkan sampah plastik dari masyarakat dengan skema 1 kg sampah plastik dapat ditukar dengan 500 ml minyak goreng atau 500 gram gula. Sampah yang telah terkumpul kemudian distribusikan kepada pengelola sampah untuk selanjutnya dilakukan daur ulang dengan dibuat kerjinan dari sampah plastik tersebut.
Bank Sampah disambut dengan positif dan antusias oleh masyarakat Desa Golan hal ini terlihat dari hari pertama pelaksanaan program ini sampah plastik yang berhasil terkumpul mencapai 57 kg. Dalam pelaksanaan Bank Sampah ini tentunya Kelompok 266 Gelombang 7 PMM UMM mendapatkan dukungan serta bantuan dari pemerintah Desa Golan baik dalam proses sosialisasi kepada masyarakat, tahap pelaksanan Bank Sampah hingga proses distribusi sampah untuk di daur ulang kembali.
Program kerja selanjutnya yang di sambut baik oleh masyarakat dan pemerintah Desa Golan ialah "Festival Kuliner Bumi Onggolono". Desa Golan sendiri merupakan desa yang terletak di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo yang memiliki produk kuliner unggulan berupa Gethuk Golan dibuat dari singkong dan telah melegenda dari puluhan tahun silam. Terdapat beberapa industri rumahan gethuk ini di Desa Golan diantaranya yang paling dikenal oleh masyarakat luas adalah Gethuk Golan Asli dan Gethuk Golan Mbok Bon. Selain itu pada Desa Golan juga masyarakatnya memiliki Usaha Mikro Kecil dan Menengah di bidang kuliner seperti sate ayam Ponorogo, sop buah, pecel khas Ponorogo, rujak petis, dhawet khas Ponorogo, telur gulung, dan lain sebagainya.
Melihat potensi UMKM di bidang kuliner tersebut dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan penjualan dibuatlah festival kuliner yang di khususkan untuk UMKM milik masyarakat setempat dengan tajuk "Festival Kuliner Bumi Onggolono". Pengambilan nama "Bumi Onggolono" sendiri di latarbelakangi oleh salah satu tokoh pendiri Desa Golan yaitu Ki Ageng Onggolono. Festival ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2023 bersamaan dengan diadakannya lomba dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 78 di Desa Golan. Pemilik UMKM di bidang kuliner tersebut disediakan stand untuk masing-masing produk UMKM. Adanya Festival Kuliner Bumi Onggolono ini menarik minat masyarakat untuk membeli produk kuliner UMKM sehingga penjualan meningkat.
"Alhamdulillah selama mengikuti festival kuliner ini laris manis dan hasil penjualan saya meningkat pesat. Pagi baru buka dagangan sudah diserbu pembeli yang antusias ingin mencoba dhawet dan jasuke saya. Festival kuliner ini juga berdampak positif untuk masyarakat seperti saya karena sebagian besar bahan baku dari produk kami ini menafaatkan hasil panen sendiri" Tutur Ibu Nurul Hidayah (41) salah satu penjual dalam festival kuliner tersebut.
Berdasarkan penuturan tersebut dan kondisi di lapangan dapat dikatakan bahwa Festival Bumi Onggolono ini sukses dalam meningkatkan penjualan dan memberdayakan masyarakat yang memiliki UMKM di bidang kuliner.
Penulis: Andre Putra Endarmanto -- Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Univesitas Muhammadiyah Malang