Lihat ke Halaman Asli

Andreo Yudertha

Newbie Blogger

Ketika Sains Mendekati Agama

Diperbarui: 29 September 2022   13:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan Sains saat ini sudah sangat jauh melewati ekspektasi. Pertumbuhan penggalian ilmu dan pengembangan teknologi tumbuh secara eksponensial. Penemuan-penemuan saat ini akan sangat mempengaruhi perkembangan teknologi masa depan. Bukan tidak mungkin hal-hal dulu yang dianggap tidak mungkin, dimasa depan menjadi sangat memungkinkan. Begitu juga dengan kisah-kisah dalam Agama, yang dahulunya belum dapat terfikirkan oleh orang-orang terdahulu, menjadi hal yang dapat dibuktikan secara kademis.

Contoh kisah dalam Al-Qur'an surat Al-Furqan Ayat 53 "Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi". Ayat tersebut pada zamannya sulit untuk dipahami dan dibuktikan. Namun dengan adanya perkembangan sains dan teknologi, maka ekplorasi terhadap lautan semakin canggih, dan ditemukan oleh ahli kelauitan bahwa adanya batas antara dua laut yang berbeda, yakni adanya pemisah antara setiap lautan. Batas tersebut secara saintifik terjadi ketika massa air laut satu dengan yang lain terjadi perbedaan.

Akan banyak lagi temuan-temuan lain yang menyingkap fenomena-fenomena yang dijelaskan dalam Al-Qur'an. Fenomena tersebut akan dibuktikan dan dijelaskan secara saintifik. Kebenaran Al-Qur'an tidak dapat dipungkiri, namun pembuktian-pembuktian tersebut akan dapat meningkatkan keimanan dan kepercayaan terhadap apa yang telah dijelaskan di dalam Al-Qur'an. Karena cara berfikir manusia menggunakan hukum sebab-akibat untuk memenuhi kebutuhan dan memenuhi rasa penasaran. 

Temuan-temuan yang mengungkap fenoma yang dijelaskan di dalam Al-Qur'an akan lebih banyak lagi, jika para saintis memiliki pengetahuan yang cukup banyak terhadap ilmu agama, ataupun para ulama yang memiliki pengetahuan yang cukup banyak mengenai sains. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi berusaha untuk  menghasilkan alumni yang memiliki pengetahuan sains dan agama secara seimbang melalui Paradigma Transintegtasi Ilmu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline