Entah apa yang ada di benak Hans Heyer dan Clemens Schickentanz ketika mereka diajak untuk ikut balapan 24 jam di Spa Francorchamps tahun 1971 dengan menggunakan mobil bongsor; Mercedes-Benz 300SEL (W109).
Schickentanz baru menang balapan 24 jam di Nurburgring tahun sebelumnya dengan BMW 2002 TI, sementara Heyer lebih banyak pengalaman di Formula K dan merupakan juara tiga tahun berturut-turut sejak 1968.
Dengan berat dua Ton dan mesin badak M100 6.3L V8, W109 merupakan Sedan mewah tercepat yang pernah diproduksi Mercedes-Benz kala itu. Namun menjadikannya mobil balap untuk bertarung melawan mobil-mobil yang sudah "lebih pengalaman" di balap Touring seperti Alfa Romeo GTA, Ford Capri dan BMW 2002 TI sungguh merupakan sebuah tantangan.
Adalah Hans Werner Aufrecht dan Erhard Melcher; duo tuner ex- perusahaan Daimler-Benz yang berbagi mimpi bersama, yaitu menghadirkan street legal cars yang punya DNA balap. Aufrecht pernah berkata; "anda tidak dapat meningkatkan Mercedes-Benz, namun anda bisa membuatnya berbeda".
Kembali ke awal era 1960-an, ketika masih bekerja di Development Dept di Daimler Benz, kecintaan keduanya terhadap mobil dan mesin membuat mereka nyambi terima orderan engine tuning bagi para petrolhead pengguna Mercedes-Benz.
Garasi rumah milik Aufrecht di Groaspach dengan sekejap menjadi workshop dadakan untuk bongkar pasang mesin dan segala aktifitas modifikasi lainnya.
Hingga di tahun 1964, Aufrecht dan Melcher berkolaborasi dengan Manfred Schiek; pembalap Grand Prix yang juga kebetulan karyawan di perusahaan yang sama.
Ketiganya mengembangkan Mercedes-Benz 300SE (W111) yang dikemudikan Schiek untuk membalap di ajang German Circuit Championship. Biarpun baru mulai ikut dari seri ke-2, namun Schiek Bersama W111 hasil tuning Aufrecht dan Melcher berhasil memenangkan sepuluh seri pada season 1965.