Lihat ke Halaman Asli

Seandainya Saya Jadi Presiden 2014

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iseng iseng saya berkhayal seandainya saya jadi presiden 2014, bisanya cuma berkhayal doank, kalau beneran boro boro mau jadi presiden, duit kampanyenya cari kemana ?..Jadi cara paling aman dan tentram adalah berkhayal saja , gak butuh uang..Pertama tama setelah saya menang dalam pemilihan presiden saya akan syukur sekalai kepada Tuhan YME, jadi orang gede, soalnya banyak sayang pingin jadi presiden tapi gak semua bisa ..jadi bersyukur  dulu...

- Trus saya akan rendah hati sama rakyat karena rakyat yang milih saya, gak bisa saya jadi presiden kalau yang milih saya sendiri he he ,  rendah hati karena pangkat saya sebagai presiden ini hanyalah titipan Tuhan YME ,pangkat dan jabatan saya ini sebatas pemberian Tuhan , bukan power saya ..istilahnya saya ditolong sama Tuhan bisa jadi presiden..

- Kemudian yang ingin saya lakukan adalah mengajak rakyat saya berakhlak baik dulu, semuanya tanpa kecuali baik bapak bapak Ibu Ibu, remaja anak anak, pegawai , wirausahawan, pejabat..semuanya deh saya ajak beraklak baik , karena akhlak baik adalah faktor dasar untuk menjadi negar yang baik pula..gak mungkinlah negara bisa maju kalau sampai banyak kemasukan " akhlak dhemit ". Akhlak tetep no 1

- Habis itu saya ingin mendidik pemuda pemuda/ pemudi biar jadi orang pinter...lebih pinter dari barat. sapa bilang kita intelegensinya kalah sama negara barat..sama kok asal dididik yang baik , anak anak Indonesia itu pinter pinter , intelegensinya bagus ,gak kalah sama barat..karena pengetahuan salah satu jalan untuk mengangkat nasib bangsa ini...yah umpanya kalau orang gak tau jalan gimana mau jalan..dengan ilmu kan jadi tau mau dibawa kemana hidup ini, besok mau jadi apa nak..caranya gimana.., yang jelas pemuda pemuda akan saya didik untuk kreative , pandai berpikir..banyak pengetahuan..duit negara agak habis gpp deh buat pendidikan anak anak..yang penting anaknya jadi pinter pinter... yang gak punya ketrampilan dikasih ilmu biar trampil, trus bisa cari kerja, jadi usahawan , mereka jadi tau cara memajukan keluarga masing masing karena ada Ilmu...

- Trus ini nih yang jos...tak bikin Indonesia ini jadi NEGARA ADIDAYA.., emang bisa ? kalau aku berkayal sih bisa..TNI , POLRI  tak danai untuk MEMBUAT peralatan canggih canggih, MEMBUAT SENDIRI lho bukan membeli terus, kan tadi dah ada program tak kasih Ilmu , yaitu termasuk melakukan riset ini itu. Pesawat Tempur tak bauatin yang bagus bagus, super cepat , super canggih gak hanya anti radar..anti peluru dah tak usahakan ada..Kapal Kapal tempur tak Rombak , gak cuma punya kapal Induk, kapal pengangkut UFO dah ...Habis itu secara rutin akan aku PAMERKAN kepada rakyat,. ini nih kekuatan kiata.. biar Rakyat ikut bangga , dan merasa aman karena TNI dan POLRI joss semua dari segi Kekuatan..lama kelamaan kita jadi negara ADIDAYA he he he..

- Trus apalagi ya... mmmm ooh itu tuh.. bidang usaha..Biar Indonesia jadi Negara Adidaya Ekonomi juga,..kita itu apa apa punya, dari pertanian , tambang bla bla...Nah ini rakyat Indonesia harus dididik biar pada pinter ngolah sendiri hasil bumi, tidak konsumtif terus.., selain itu juga pinter menjalankan usaha..sehingga kita jadi bangsa yang mandiri ...Banyak kok anak anak Indonesia yang berjiwa BUSINES MAN ATAU BUSINESS WOMAN..pinter produksi...nanti lama lama bangsa lain yang akan tergantung sama kita,...gak sebaliknya...

Udah ah sekian dulu ya...jempolnya udah pegel..ngetik ngetik kahayalan , ini masih bersambung besok, khayalanku masih panjang sebenarnya, cuma jariku dan pegel ngetiknya...disini kelihannya semua sempurna karana hanya KHAYALAN dulu lho , blue print aja belom...besok tak sambung lagi kalau admin kompasiana mau memuat tulisan ini...kalau gak dimuat khayalanku jadi preseides TAMAT dah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline