Lihat ke Halaman Asli

Ciuman: Tren, Budaya, dan Gaya Hidup Anak Sekolah

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13303627121458537188

[caption id="attachment_173899" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Beberapa hari yang lalu saya baru saja berbincang dengan kerabat karib saya. Dia sebenarnya baru saja putus dari pacarnya. Sedih memang rasanya ditinggal kekasih yang sudah menemaninya kurang lebih 1 tahun 3 bulan itu. Perbincangan kami pun semakin seru dan kemudian mengarah ke suatu topik yang seru menurut saya untuk dibahas dan ditulis disini. "Tau ga sih lu, gw selama pacaran ga pernah yang namanya pelukan, pegangan tangan yang mesra atau bahkan ciuman?" "Koq bisa sih?" "Dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya, dan emang orangnya cuek hikshiks..." "Mang penting apa pelukan atau ciuman, bukan nya cewe harusnya merasa rugi ya kalo cowo yang cium dia ujung-ujung nya ga jadi suaminya, jadi relain aja lah, toh mending lu ntar dapet dari suami u langsung dhe, kan lebih berkesan,heheh...(mencoba menghibur)" "Ih pikiran u mah kolot banget sih! Ciuman itu ya, tanda bahwa dia sayang sama kita, dan kita makin yakin sama dia kalo dia sudah cium gue" Perbincangan kami semakin membahas hal itu dan muncul sedikit perdebatan namun ujung-ujungnya tetap bercanda juga. Ciuman bagi sebagian orang yang memegang teguh adat istiadat budaya timur tentu nya sangat dianggap tabu apabila dilakukan oleh pasangan yang belum menikah, kalau tertangkap oleh orang-orang tersebut bisa jadi anda dikawinkan secara paksa lho,hhe.. dan hal ini sangat haram dilakukan oleh mereka yang belum menikah, karena belum ada ikatan resmi secara hukum dan agama. Itu mungkin pandangan sempit bagi saya yang dianggap kolot oleh teman saya dan sebagian orang yang setuju dengan saya.hhe Hal ini bertolak belakang dengan teman saya dan mungkin sebagian orang yang berpikir "ala barat" yang menganggap bahwa ciuman itu adalah hal yang biasa dan tidak perlu menikah dulu untuk dapat melakukan ciuman itu. Hal ini mungkin karena pengaruh budaya barat yang dikenal dengan kehidupan nya yang bebas. Banyak orang barat yang sudah memiliki anak tanpa status menikah, dan hal itu dianggap biasa, oleh sebab itu hal ini yang menjadi pro kontra di negri Indonesia. Tahukah anda bahwa bibir merupakan daerah yang sangat merangsang birahi bagi pria maupun wanita?  dan seperti yang kita ketahui, ciuman itu pasti menggunakan bibir bukan? tentu hal ini sangat membuat rasa nikmat bagi pria atau wanita yang melakukan nya, karena ketika dua bibir bersentuhan, semua hormon dan aliran darah akan mengalir ke bagian tubuh sensitif lainnya yang membuat rangsangan, dan apabila tidak bisa dikontrol anda tahu sendiri kelanjutan ceritanya bukan? hhehe.. Ciuman bagi mereka yang tidak "mesum" memiliki arti bahwa ia menunjukkan rasa sayang dan keseriusan nya dalam menjalani hubungan dengan si dia. Ciuman juga bisa berarti komitmen untuk meneruskan hubungan ke tahapselanjutnya, tidak semua orang jika pacaran bisa melakukan hal itu jika ia belum benar-benar yakin mencintai pasangannya, kecuali memang ia orang yang "mesum" tersebut, hanya ingin mencari kepuasan seksual tanpa mempertanggungjawabkan hubungan mereka dengan menjalani kehidupan yang lebih serius lagi. Namun, sudah banyak beredar kabar dan tren anak "gaul" jaman sekarang yang menganggap bahwa "ga pernah ciuman, ga gaul!" Tentu ini pandangan yang salah bukan? Ciuman dijadikan sebagai image keren bagi mereka, dan hanya main-main, hal ini lah yang berakibat buruk, karena dari "main-main" itulah kelanjutan cerita tak terduga akan muncul, dan penyesalan selalu datang belakangan. Dalam hal ini, selalu wanita lah yang dirugikan, karena yang hamil tentunya hanya wanita. Menurut saya, menunjukkan rasa cinta dan meyakinkan wanita bahwa kita mencintainya tidak harus dengan ciuman. Banyak hal yang dapat kita lakukan, ada quotes favorit saya yang saya peroleh dari twitter "if u really love her, protect her like she is your lil sister, love n care her like she is your wife, n respect her like she is your mother". Pandangan ini lah yang meneguhkan prinsip saya bahwa mencintai wanita haruslah diikuti dengan menghargai dia selayaknya kau menghargai ibu anda. Hormatilah ia jasmani dan rohani, perhatikan ia, sayangi ia, dan lindungi dia. Karena sekalinya kebablasan, akan banyak dampak buruk yang akan terjadi. ini menurut saya lho, menurut anda? hehe.. Jadi ciuman pada prinsipnya menyesuaikan dengan budaya masing-masing boleh atau tidaknya. Selama hal itu dilakukan secara wajar tanpa adanya maksud untuk menodai dan dinodai, hanya untuk memberi keyakinan dan menunjukkan rasa sayang yang mendalam ya hal ini boleh-boleh saja. Perlu kita ingat bahwa penyesalan selalu datang belakangan, dan jangan pernah mengawali penyesala tersebut dari hal yang kita telah ketahui dampaknya sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline