Suatu sore seorang teman yang tinggal di Bali mengirim video kondisi pusat belanja di Bali selama pandemi. Salah satunya pusat belanja yang berada di salah satu obyek wisata populer bagi wisatawan, yaitu Kuta.
Tampak depan salah satu pusat belanja yang cukup tua di wilayah tersebut terlihat sepi, seolah tidak ada aktivitas pengunjung maupun tenant. Kondisi sepi juga dialami mall lainnya di wilayah sama.
Namun sedikit berbeda dengan pusat belanja yang berada di tengah kawasan permukiman di wilayah Denpasar. Meski tidak seramai biasanya, tapi mall tetap terlihat lebih hidup.
Kondisinya hampir sama dengan mall-mall di area suburban Jabodetabek, seperti Living World Alam Sutera, Cibinong City Mall atau Margo City Depok. Saat pandemi, traffic customer mall rata-rata masih cukup baik dibanding Pacific Place atau fX Sudirman misalnya.
Trend yang sama juga terjadi di banyak negara lain. Seperti di Singapura, mall-mall di Orchard Road mengalami dampak yang lebih parah dibanding mall di area suburban seperti Jurong East Mall & Nex di Serangoon.
Pandemi Covid-19 memang merubah consumer shopping habit & behavior. Apa saja yang harus dilakukan pengelola mall & tenant penyewa selama pandemi agar berhasil bertahan? Simak beberapa tipsnya!
1. Mall (Still) Branding!
Promotional branding mall harus tetap dilakukan namun dengan opsi budget yang lebih efisien & efektif. Digital marketing dieksplorasi & dioptimalisasi. Event bisa dilakukan secara hybrid (offline & online).