Sarinah jadi pusat belanja pertama yang dibangun di Jakarta pada 1962, tahun 1970-an berdiri Ratu Plaza & Pasaraya, Gajah Mada Plaza dibangun 1980-an berbarengan dengan ITC Mangga Dua yang mulai beroperasi pada 1989, era 1990-an mall mulai tumbuh bagai jamur, mulai Blok M Plaza, Pondok Indah Mall 1, Plaza Indonesia, Lippo Supermal, Plaza Senayan, Mall Taman Anggrek hingga Citraland Grogol.
Mana yang masih bertahan?
Sarinah sedang dalam proses rejuvenasi, Ratu Plaza & Pasaraya masih terus berjuang meski tertatih-tatih, Gajah Mada Plaza & Blok M Plaza termasuk yang berhasil bertahan, dan mall-mall yang berdiri di era 1990-an rata-rata masih tetap jadi pilihan, meski tingkat kunjungan customer tergerus hadirnya mall baru. Salah satunya Lippo Supermal.
Saat pertama kali buka di tahun 1992, Lippo Supermal termasuk mall mewah, sekelas Plaza Indonesia yang buka 2 tahun sebelumnya. Dengan anchor tenant Wallmart, JC Penney, Mega M, Galleria Dept. Store, dan indoor theme park terbesar saat itu ditambah promosi yang kencang dan event kembang api setiap akhir pekan menjadikan Lippo Supermal sebagai destinasi gaya hidup baru bagi warga Tangerang & Jakarta. Apalagi saat itu pilihan mall modern masih terbatas, hanya ada Plaza Indonesia dan Pondok Indah Mall 1.
Tapi sayang, aksi kerusuhan massa yang terjadi pada tahun 1998 membuat Lippo Supermal porak-poranda, kemudian hiatus, berganti kepemilikan, renovasi, re-branding logo & konsep baru bernama Supermal Karawaci pada tahun 2006.
Jika Plaza Indonesia & Pondok Indah Mall konsisten dengan segmen premium, maka Supermal Karawaci merubah segmennya menjadi lebih lebar karena secara demografi surrounding areanya multi-segmen.
Hingga saat ini, lebih dari 20 tahun, Supermal Karawaci masih menjadi pilihan di tengah gempuran mall-mall baru yang tumbuh bagai jamur di wilayah Tangerang, mulai dari Summarecon Mal Serpong, Living World, Mall Alam Sutera, Bintaro Xchange, The Breeze, AEON BSD, Teraskota, Metropolis, WTC Serpong, TangCity Mall, Mall Balekota hingga yang terbaru TransPark Bintaro.
Apa rahasianya? Jawabannya continuous improvement!
Tak terhitung sudah berkali2 Supermal Karawaci melakukan improvement. Mulai dari rehabilitasi fasilitas & fisik bangunan, penambahan leasable area secara gradual, dari awal dibangun hanya 32.000 m2, kemudian pada 1995 jadi 72.000 m2, tahun 2006 bertambah lagi jadi 132.000 m2 & saat ini sudah 147.000 m2, adanya zona2 belanja baru, re-layouting tenant, mengundang tenant2 yang hype & traffic puller, loyalty program, fasilitas & feature baru demi kenyamanan customer hingga penambahan unit apartemen yang terkoneksi mall.