Berita Presiden Republik Indonesia Jokowi ke Berbagai kantor pusat perusahaan raksasa teknologi di Amerika beberapa hari ini membuat bangga. Bagaimana tidak, dari sekian banyak presiden dunia, mungkin baru Pak Jokowi yang diekspose sedang :
- Berakrab-ria dengan bos Facebook Mark Zuckerberg, main pingpong virtual lengkap dengan zero gravity Oculus di Kantor Pusat Facebook Menlo Park, Silicon Valley.
- Mampir ke kantor impian saya Google di Googleplex Mountain View, Silicon Valley, dan disambut dengan CEO Google Sundar Pichai yang sengaja berbaju batik
- Disambut CEO Twitter, Jack Dorsey, terlihat bahagia mendengar piano di yang bisa melantunkan Indonesia Raya tanpa ada pianis di kantor Twitter.
- Presiden Jokowi juga menjumpai akselerator inkubator seperti Plug & Play, 500 Starts Up dan GSV. Pertemuan ini membahas upaya membawa ekosistem akselerator-inkubator Silicon Valley ke Indonesia.
- Makan siang bersama para Indogoogler yakni komunitas orang Indonesia yang bekerja di Kantor Pusat Google.
- Sebelumnya, Jokowi juga menggelar pertemuan dengan para warga Indonesia yang disebut diaspora di Amerika Serikat.
Aku langsung berandai-andai. Andaikan Pak Jokowi sempat mengajak programmer Indonesia menikmati kunjungan ke markas teknologi industri itu, betapa ruarrr biasa rasanya. Sepulang dari ke Silicon Valley, aku yakin, para programmer yang beruntung diajak, pasti bersemangat "bambu runcing" ( begitu nasehat CEO Tokopedia, Om Liam padaku) untuk terus berjuang meningkatkan prestasi supaya mampu bersaing dengan para programmer bule kelas dunia.
Mungkin sebelum mimpi aku terlalu jauh seperti -- diajak ke Silicon Valley Amerika-- ada baiknya aku down to earth dulu.
Usul 1: Pak Jokowi rangkul Programmer Lokal Indonesia
Kalau Pak Jokowi sempat membaca tulisan ini, bolehkah aku mengusulkan agar Pak Jokowi merangkul para programmer lokal Indonesia. Mungkin bisa dimulai dengan makan siang bersama di Istana, seperti para Kompasianer: Jokowi ternyata Pembaca Setia Kompasiana.
Sebenarnya jumlah programmer di Indonesia sudah ribuan yang bertebaran di berbagai perusahaan IT besar dan startup company. Jadi kalau akhirnya ada jatah makan siang, dan Istana nggak bisa nampung, mungkin diseleksi saja berdasarkan umur. Mulai dari programmer yang paling muda yang diajak. hahahaha.
Saat ini aku masih 11 tahun loh, tapi soal kemampuan, moga-mogaan nggak jauh banget dari para programmer atau para senior lulusan Sarjana Information Technology.
Mungkin ada yang nggak percaya padaku, silakan klik artikel keren yang sempat jadi Headline Kompasiana, tulisan Om Alvi, Admin Kompasiana: Anak Ini Seharusnya Jadi Punggawa IT di Kompasiana.
dan tulisan indah dari Tante Niken Satyawati yang juga Headline di Kompasiana: Andre Christoga, Hacker Termuda di Hackathon Merdeka adalah Seorang Kompasianer.
Usul 2 : Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Coding Computer yang fokus, seperti Coding Smart School
Perjalanan bertemu Para Bos Perusahaan IT dunia, bagi Pak Jokowi memang bukan sekadar jalan-jalan. Mantan Gubernur DKI mengaku memiliki target khusus 100.000 technopreneur dan Indonesia menjadi pemimpin ekonomi digital di Asia Tenggara