Lihat ke Halaman Asli

Andrea Wiwandhana

Digital Marketer

Tatanan Dunia dan Demokrasi dalam Bahaya: Pandangan Mantan Diplomat Elit Perancis

Diperbarui: 26 Juli 2024   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.euractiv.fr/section/politique/interview/hubert-vedrine-lidee-que-leurope-se-defasse-est-insupportable/

Demokrasi dan tatanan dunia yang kita kenal sedang menghadapi ancaman serius. Hubert Vdrine, mantan diplomat elit Perancis, menyampaikan kekhawatiran mendalam mengenai masa depan politik global. Dalam wawancaranya baru-baru ini, Vdrine mengungkapkan pandangannya tentang krisis yang sedang mengancam demokrasi dan stabilitas internasional.

Menurut Vdrine, populisme yang meningkat di berbagai negara telah merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokratis. Pemimpin populis sering menggunakan retorika anti-establishment yang menarik bagi pemilih yang merasa diabaikan oleh elit politik tradisional. Manfaat globalisasi juga dirasa tidak dirasakan secara merata oleh semua orang. Ini terlihat jelas dari ketidaksetaraan ekonomi yang semakin meningkat telah memicu ketidakpuasan dan ketidakstabilan politik.

Menarik melihat perkembangan teknologi dan disinformasi. Dimana kemajuannya yang pesat ternyata bagai 2 sisi koin yang menampilkan bahaya di sisi lainnya. Penyebaran informasi palsu melalui media sosial telah mengikis kepercayaan publik terhadap berita dan informasi yang sah. Teknologi juga bahkan digunakan untuk memanipulasi opini publik dan mempengaruhi hasil pemilu.

Selain krisis demokrasi, Vdrine juga melihat tatanan dunia yang sedang berada dalam bahaya. Ketegangan Geopolitik antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia semakin intens. Ketegangan ini dapat memicu konflik yang lebih luas dan mengancam stabilitas global. Di samping itu, perubahan iklim dan kerusakan lingkungan lainnya menambah tekanan pada sistem internasional. Bencana alam yang semakin sering dan parah dapat mengakibatkan krisis kemanusiaan dan migrasi massal. Ketidakstabilan ekonomi global dapat memperburuk ketegangan politik dan sosial. Resesi global atau krisis keuangan dapat mengancam keamanan dan kesejahteraan banyak negara.

Seorang pekerja pabrik di Italia, Marco, adalah contoh nyata dampak dari populisme. Ketika partai populis memenangkan pemilu di negaranya, Marco merasa harapan untuk perubahan telah datang. Namun, setelah beberapa tahun, janji-janji populis tersebut tidak terpenuhi, dan ketidakpuasan semakin meningkat. Kehidupan Marco tidak banyak berubah, bahkan semakin sulit dengan kebijakan ekonomi yang tidak efektif. Kisah ini mencerminkan kekecewaan yang dirasakan oleh banyak orang di seluruh Eropa terhadap pemimpin populis yang gagal memenuhi harapan mereka.

Untuk mengatasi krisis ini, Vdrine menekankan pentingnya beberapa langkah. Di antaranya adalah penguatan Institusi Demokratis; yang dapat dilakukan dengan cara memperbaiki institusi demokratis agar lebih transparan dan akuntabel, sekaligus untuk meningkatkan partisipasi publik dalam proses politik. Berikutnya Vdrine juga menekankan untuk mengatasi ketidaksetaraan ekonomi, dengan mendorong kebijakan ekonomi yang lebih adil dan inklusif untuk mengurangi jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Vdrine juga mengharapkan agar masyarakat dapat menggunakan teknologi dengan bijak. Pengguna teknologi wajib untuk untuk mencegah penyebaran disinformasi dan mengedukasi publik tentang pentingnya informasi yang sah dan dapat dipercaya.

Demokrasi dan tatanan dunia saat ini menghadapi tantangan yang signifikan. Populisme, ketidaksetaraan ekonomi, dan disinformasi adalah beberapa faktor yang mengancam stabilitas global. Melalui langkah-langkah yang tepat, kita masih memiliki peluang untuk memperkuat demokrasi dan menjaga stabilitas internasional. Pandangan Hubert Vdrine mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan dan tindakan proaktif untuk melindungi masa depan politik global kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline