Lihat ke Halaman Asli

Andreas Prajurid

Mahasiswa S1 Pariwisata Universitas Gadjah Mada

Selat Solo: Salad van Java

Diperbarui: 13 Juni 2022   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Artantibayu

Potongan gelantin, kentang, wortel, telur rebus, selada, kacang panjang dan timun disiram dengan saus gurih yang khas berwarna coklat yang disajikan selagi masih hangat. 

Selat Solo, makanan khas Kota Bengawan ini berhasil menggaet wisatawan setiap kali berkunjung ke kota Solo. Aroma harum masakan ini menggugah selera ketika dihidangkan dalam perut keroncongan. Oleh karena itu, tidak heran selat solo selalu sukses mendatangkan wisatawan melalui cita rasanya yang unik.

Selat Solo merupakan hasil dari akulturasi budaya antara kebudayaan jawa dengan kebudayaan Eropa (Belanda). Nama selat sediri berasal dari kata “Salad”, uniknya nama tersebut diucapkan oleh masyarakat jawa menjadi “Selat”, sehingga nama selat melekat pada masakan yang diadaptasi Eropa ini dengan ciri khas Kota Solo. 

Oleh karena itu, cita rasa selat ini cocok dengan lidah orang jawa menggunkan rempah-rempah. Oleh karena itu, selat dapat dijuluki “Salad van Java” dengan kreatifitas lokal Kota Solo.

Isian selat sendiri disesuaikan dengan selera lidah jawa yaitu sayuran, telur dan daging. Sayuran yang biasanya ada di dalam semangkuk selat yaitu tomat, kacang panjang, daun selada, wortel, dan timun. 

Dilengkapi dengan kentang, daging gelantin, dan telur. Kombinasi tersebut sangat unik karena sebagian besar sayuran yang ada memiliki tekstur yang renyah ketika dikunyah. 

Hal ini menimbulkan sensasi tersendiri ketika berada di mulut. Berkebalikan dengan daging yang di buat menjadi gelantin yang memiliki tekstur lembut. 

Jika di simulasikan, sesendok selat memiliki rasa yang beragam, dengan kombinasi renyahnya sayuran segar dengan lembutnya daging dan telur menjadi suatu hal yang unik dan tidak biasa pada masakan jawa. Hal ini diperkuat dengan kuah coklat yang berasal dari rempah dan kaldu sapi menambah kenikmatan selat solo.

Tidak hanya sampai disitu, selat terdapat toping yang kental berasal dari kentang yang dihaluskan. Toping ini memiliki rasa asam yang biasanya plating di atas daun selada. 

Topping ini berperan sebagai cuka yang menambah kesegaran pada masakan ini, karena kuah selat memiliki rasa yang tebal sehingga perlu penyeimbang dari isian selat itu sendiri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline