Lihat ke Halaman Asli

Andreas Pisin

Biarpun Gunung-Gunung Beranjak Dan Bukit-Bukit Bergoyang Namun Kasih Setia-Ku Tidak Akan Beranjak Daripadamu

Kekuatan Memaafkan

Diperbarui: 10 Maret 2023   06:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ketika seseorang merasa sakit hati, kecewa, atau dihianati oleh orang lain, rasanya sulit untuk memaafkan. Namun, kekuatan memaafkan dapat membawa kedamaian dan kebahagiaan yang sejati. Menurut Martin Luther King Jr., "Memaafkan adalah kekuatan yang membebaskan jiwa, yang mengilhami harapan, yang membuka pintu menuju kebahagiaan."

Tidak mudah untuk memaafkan, tetapi ketika seseorang memilih untuk melakukannya, itu adalah tindakan yang sangat kuat dan berdampak positif. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Frederic Luskin dari Stanford University, ia menemukan bahwa ketika seseorang memaafkan, itu dapat mengurangi rasa sakit dan stres, serta meningkatkan kesehatan mental dan emosional.

Namun, memaafkan bukan berarti melupakan apa yang telah terjadi atau mengabaikan rasa sakit yang dirasakan. Sebaliknya, itu adalah proses untuk merelakan dan melepaskan perasaan negatif yang terkait dengan pengalaman tersebut. Menurut Desmond Tutu, "Memaafkan bukanlah tindakan pengampunan tanpa konsekuensi, melainkan mengakui bahwa pengampunan dapat membebaskan jiwa kita dari belenggu rasa sakit dan memungkinkan kita untuk melanjutkan hidup kita dengan kebahagiaan dan harapan."

Memaafkan juga membantu untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Saat seseorang memaafkan, ia membuka pintu untuk berbicara secara terbuka dan jujur dengan orang yang telah menyakiti mereka. Dalam banyak kasus, ini dapat memperkuat hubungan dan membangun kepercayaan yang lebih besar antara kedua belah pihak.

Meskipun memaafkan tidak mudah, namun itu adalah tindakan yang kuat dan berdampak positif bagi diri sendiri dan orang lain. Saat seseorang memilih untuk memaafkan, ia membebaskan diri dari beban perasaan negatif dan membuka pintu untuk kedamaian dan kebahagiaan sejati.

Sumber bacaan:

Luskin, F. (2002). "Forgive for Good: A Proven Prescription for Health and Happiness." Harper Collins. Tutu, D. (1999). "No Future Without Forgiveness." Random House.

Damanik, D. N. (2018). Memaafkan Diri, Memaafkan Orang Lain, Memaafkan Tuhan. Dianisa Media.

Rahmawati, E. (2016). Memaafkan: Kunci Membuka Pintu Kebaikan Hati. Buku Biru Publishing.

Susilowati, A. (2018). Memahami Kekuatan Memaafkan: Kisah-Kisah Nyata dari Berbagai Negara. Serambi Ilmu Semesta.

Yati, S. S. (2016). Kekuatan Memaafkan dalam Kehidupan. UIN Jakarta Press.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline