Pada suatu hari, Apangalui pulang dari ladang. Ia merasa begitu lelah setelah bekerja seharian di ladang. Di tengah perjalanan pulang ia merasa begitu mengantuk, lalu ia menguap. Tidak disangka ketika ia menguap ada suara dari atas pohon "ras..ras..dup" suara benda terjatuh. Apangalui bergegas melihat apa gerangan yang jatuh dari atas pohon.
Dia lihat ternyata seekor trenggiling jatuh dari atas pohon. Betapa gembiranya Apangalui melihat trenggiling yang begitu besar jatuh pas di hadapannya. Ia mulai memikirkan bumbu apa yang cocok untuk memasak daging trenggiling tersebut. ia sangat senang mengingat betapa senangnya isterinya di rumah melihat suami tercinta membawa lauk pulang.
Saat memasuki kampung Apangalui bertemu Apangsiu. Apangsiu bertanya "hoi Apangalaui dimana kamu dapat trenggiling itu" kata Apangsiu" "oh ini trenggiling kudapat dengan nguap jak" katanya " kamu mau? Ambillah! Tidak sulit kok mendapatkannya paling saya menguap di bawah pohon tengkawang sana sudah dapat." Katanya sombong.
Mendengar tawaran itu Apangsiu langsung bersedia mengambil trenggiling itu lalu pulang ke rumahnya. Melihat trenggiling sudah diambil Apangsiu, Apangalui pergi ketempat ia mendapat trenggiling tadi. Setelah sampai di bawah pohon tengkawang ia mulai menguap tetapi tidak ada lagi trenggiling jatuh. Dia coba lagi dan lagi sampai sakit rahangnya tetapi trenggiling yang diharapkan tidak ada jatuh. Akhirnya ia putus asa dan pulang ke rumah dengan tangan kosong dan tidak mendapatkan trenggiling yang ia cari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H