Lihat ke Halaman Asli

Anak tidak Menurut? Ini Jawabanya

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mama : Sudah sore santi, ayo lekas mandi..

Santi : Iya ma nanti..

20 menit kemudian

Mama : Matikan tvnya mandi sekarang!

Santi : tanggung 10  menit lagi ma

10 Menit kemudian

Mama  : Kamu denger kata-kata mama tadi ga!

Santi : Denger kok ma, ini lagi iklan. Paling sebentar lagi juga filmnya habis.

30 menit kemudian

Mama : SANTIIII!!!!!!!!!!!!!

Santi pun dengan bersungut-sungut meninggalkan acara kesukaannya untuk melakukan apa yang diminta mamanya.

Terkadang orang tua selalu bingung dan ingin sekali mengetahui mengapa anaknya sering menolak petunjuk orang tua. Padahal itu adalah demi kebaikan anak itu sendiri. Begini. Saat anak menolak petunjuk yang kita berikan, sebenarnya itu adalah cara yang mereka gunakan untuk menyatakan kemandiriannya. Sehingga konflik sering kali terjadi saat anak beranjak remaja. Salah satu cara untuk menghindari konflik itu dapat dengan memberikan beberapa pilihan dalam berbagai keadaan.

Misalnya dalam hal mengerjakan PR. “Kamu mau mengerjakan PR mu sebelum makan malam atau setelahnya?”

Dalam hal makanan. “kamu ingin makan sayur bayam atau sayur kangkung?”

Dengan melatih anak untuk dapat menentukan pilihannya mereka dapat terdorong untuk berpikir bagi dirinya sendiri. Selain itu anak juga memiliki pendirian yang baik dan rasa percaya diri ketika ada dalam posisi mengambil keputusan.

Untuk masalah diatas. Anak bisa diajak berpikir. .

Mama : “Kamu mau mandi sekarang atau 10 menit lagi?”

Santi : “10 menit lagi, tanggung”

Tentu santi akan memilih rentan waktu yang lebih lama. Tapi hendaknya setelah 10 menit kemudian kesepakatan yang telah kita buat dengan anak harus dilaksanakan. Supaya anak juga dapat mengerti bahwa orangtuanya memiliki wibawa yang sepatutnya dihormati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline