Lihat ke Halaman Asli

Andreas Ab

Webpreneur

Kebiasaan Copy Paste itu Bisa Mengganggu Jaringan Bisnis

Diperbarui: 2 Juli 2016   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - usaha branding (Shutterstock)

Ternyata catatan saya yang tentang "THR. Karyawan Senang, Bossmu Lebih Senang (Menghibur Diri)..." sudah di-copy paste beberapa orang. Bersyukur karena suara hati pengusaha pemula bisa disebarluaskan... Hanya saja banyak yang tidak lengkap, hanya sepotong atau diubah awal dan akhir, serta tentunya tidak mencantumkan sumbernya. Copy paste itu sudah biasa. Skripsi saja banyak yang copy paste, apalagi hanya catatan atau corat-coret di media sosial. Copy paste itu sudah kebiasaan dan halal bagi sebagian orang.

Karena hal ini jadi mengingatkan saya beberapa waktu lalu saat ingin menjalin kerja sama dengan mitra untuk bisnis waralaba saya. Sebelum kerja sama, saya sempatkan kepoin calon mitra ini. Mulai cek nama, email, telepon/hp, media sosial, no rekening, dll yang tentunya via internet baik browsing maupun penelusuran copyright. Boleh dong sebelum kerja sama, kita tahu tabiat atau karakter calon mitra agar bisa antisipasi di kemudian waktu jika wanprestasi.

Nah, hasil kepoin calon mitra ini di luar dugaan. Nama dan email banyak muncul di aktifitas di forum-forum yang tidak selaras dengan visi-misi bisnis kita. Terkait media sosial, banyak status dan gambar-gambar hasil copy paste dari milik orang lain dan tanpa mencantumkan sumber aslinya serta banyak share info yang menebarkan kebencian.

Alhasil, saya dan tim menjadi ragu dengan sosok calon mitra ini. Dan akhirnya kita putuskan untuk tidak menyetujui permohonan kemitraan dengan tidak menyampaikan alasannya. Pertaruhan besar jika sempat menjalin kemitraan dengan mitra yang bertabiat tidak merasa bersalah melakukan copy paste, manipulatif, dll. Tidak menutup kemungkinan, sistem dan rahasia bisnis kita akan dengan mudah untuk disalahgunakan. Karena dalam bisnis bukan hanya uang tujuannya, tapi reputasi. Saya tidak ingin reputasi yang sudah kita bangun, rusah hanya karena kita salah memilih mitra.

Nah, saya pikir, sudah saatnya kita kroscek kembali apakah tabiat dan perilaku kita di dunia online sudah meninggalkan jejak baik atau justru merongrong reputasi kita atau bisnis kita ke depan? Mulailah membuat konten apa pun di internet yang bisa dipertanggungjawabkan, dan tentunya buat seoriginal mungkin. Tidak membiasakan diri share konten tidak jelas serta tidak melakukan copy paste tanpa menyebutkan sumber, dll.

Kerikil kecil saat ini bisa jadi menjadi bukit besar di kemudian hari, hal kecil saat ini bisa jadi menjadi hambatan besar di masa depan kita. Ingat, bisnis itu kepercayaan.

Oya, sumber asli terkait catatan "THR. Karyawan senang, Bossmu lebih senang (menghibur diri)..." ada di Facebook.  

salam, ab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline