Lihat ke Halaman Asli

Andreas Ab

Webpreneur

Saya Takut

Diperbarui: 16 Januari 2016   02:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

#SAYATAKUT

ketika rasa aman mulai diragukan, itu tandanya saya merasa takut...
walaupun tidak ketakutan, tapi ada perasan takut dan khawatir...

membohongi diri sendiri jika saya tidak takut sama sekali dengan teror-teror yang akhir-akhir ini sering terjadi... entah itu teror bom di mall, teror bom di tempat ibadah, maupun teror bom di tempat umum lainnya... ditambah teror penembakan, teror pembacokan dan teror perampokan di jalanan...
saya takut dengan semua teror-teror tersebut...

terbayang sudah...
disaat sedang santai jalan-jalan di mall sambil menggandeng anak-anak tercinta, kemudian buuummm... pantat terbakar sekaligus badan terlempar beberapa meter dan tersangkut di trolley... dan bagaimana nasib anak-anak yang fisiknya lebih kecil dan lemah yang barangkali sampai masuk lubang AC... siapa bilang tidak takut jika itu terjadi di dekat saya... jika itu mengenai saya...
atau disaat sedang khusyuk dan asyik berdoa di tempat ibadah, tia-tiba buuummmm... badan ini terlempar sampai dan tersangkut di mimbar...
atau disaat ngantri di bank, tiba-tiba dor-dor-dor... perampok bank menembaki saya sampai terkapar dibawah pangkuan teller nan cantik...
atau saat berkendara, tiba-tiba dor-dor-dor dan prak-prak-prak... saya terlempar dan nyungsep di kompor pecel lele pinggir jalan...
itu semua teror-teror yang menakutkan...
dan siapa bilang saya tidak takut?

di negeri ini, apapun teror bisa terjadi...
negeri dengan sisi lain yang gelap, negeri yang mudah tersulut konflik, negeri yang mudah marah, negeri yang memiliki orang-orang fanatik beragama... negeri yang masih memelihara kemiskinan...
sehingga tak ayal negeri ini sangat subur untuk bisnis jasa keamanan, jasa pengawalan, jasa asuransi, jasa pasang CCTV, jualan kunci anti maling dan lain-lain yang semua bertujuan menambah sedikit rasa aman...
iya, karena teror ada disekeliling saya...

-------
berdasar teori hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan rasa aman adalah kebutuhan dasar kedua setelah kebutuhan fisiologi... kebutuhan lain yang harus dipenuhi setelah kebutuhan makan, minum, tempat berteduh, oksigen, tidur dan seks... ditingkat selanjutnya adalah kebutuhan kasih sayang, penghargaan dan aktualisasi diri...
namun di era digital alay sekarang ini kebutuhan terasa terbalik, dimana kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri lebih diprioritaskan dibanding kebutuhan fisiologi, rasa aman maupun kasih sayang... terbukti banyak orang yang mengabaikan keselamatan, mengabaikan rasa lapar yang penting masih bisa selfie di lokasi teror yang masih berlangsung demi eksis dan penghargaan dari teman-teman sosial medianya...

bagi saya yang penakut, takut lapar, takut haus, takut kehujanan, takut miskin... saya lebih baik lari sekencang-kencangnya untuk menghindari lokasi konflik, lokasi bom yang meletus, lokasi tembak-menembak...
kebutuhan fisiologi saya dan kebutuhan rasa aman saya lebih utama... saya tak mau kualat dengan Maslow...

rasa takut dan rasa tidak aman tidak bisa saya pungkiri...
apalagi ditambah seliweran berita, status timeline terkait teror semakin memupuk rasa takut dan merasa tidak aman hidup di negeri ini...

mungkin saya pasang hastag #kamitidaktakut atau #kaminaksir, karena bom meledaknya berjarak 500an kilometer dari tempat tinggal saya... dan kebetulan saya sedang tidak ada agenda keluar rumah beberapa hari ini... jadi saya tidak merasa begitu takut dengan peristiwa bom jakarta ini...
lain cerita jika bom itu meledak hanya berjarak 5 meter dari saya, boro-boro saya pasang hastag #kamitidaktakut... membayangkan saja belum tersadar... saya akan pasang hastag #kamimodar

namun sekali lagi saya merasa takut jika peristiwa itu terulang dan saya tak tau itu dimana dan kapan dan dalam bentuk apa...

-----------
memang rasa takut dan tidak aman mulai berkurang jika tidak melakukan aktivitas diluar rumah... saya merasa aman jika tinggal di rumah saja...
walaupun teror-teror di rumah tetap saja ada... namun tak semenakutkan di jalanan atau di keramain mall...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline