Masyarakat Kabupaten Ngada sedang merayakan pesta demokrasi dalam pegelaran Pilkada tahun 2024 ini. Tahapan yang sedang dijalani adalah pelaksanaan kampanye yang sudah berjalan sejak 25 September 2024 sampai 23 November 2024. Pesta demokrasi ini akan memuncak pada 27 N0vember 2024, dalam pelaksanaan pemungutan suara.
Menariknya lagi momen pesta demokrasi ini telah pula disuguhkan debat pertama pada Kamis (03 Oktober 2024), dengan tema debatnya adalah Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Penguatan Ekonomi Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal.
Harus dipahami bahwa sampai saat ini masyarakat sudah menentukan pilihan pada Paslon nomor urut 1 yaitu Paru Andreas, SH., MH -- Moses Jala, SS (Paket APMJ) dan Paslon nomor urut 2 yaitu Raymundus Bena, SH. M. Hum -- Bernadinus Dhey Ngebu, SP (Paket MURNI).
Tetapi masih ada juga masyarakat yang belum menentukan pilihannya sambil menunggu tahapan pelaksanaan kampanye sampai selesai. Kelompok ini adalah kelompok yang masih akan mencermati dengan saksama pelaksanaan kampanye dan debat politik yang dilaksanakan oleh KPU selaku penyelenggara Pemilu.
Dari hasil pengamatan, saya menyimpulkan bahwa masyarakat pemilih yang sudah menentukan pilihan politiknya terutama karena ikatan emosional, sentiment kewilayahan, hubungan darah, dan faktor perkawinan.
Bila ini menjadi acuan kiranya masyarakat perlu memahami ulang esensi dari pesta demokrasi. Sejatinya masyarakat harus memilih Paslon terutama karena hal yang lebih fundamental yakni kebaikan bersama masyarakat Ngada di masa depan.
Isi dari perwujudan kebaikan bersama itu akan terimplementasi dalam visi dan misi para Paslon. Ini artinya bahwa masyarakat perlu dengan hati-hati membaca, mengkaji, dan menganalisa semua visi dan misi dari para Paslon tersebut.
Lebih dari itu, masyarakat juga harus bisa mencermati dengan teliti dan amat hati-hati terhadap semua visi dan misi tersebut. Masyarakat harus bisa melihatnya secara cermat dalam mana realistis dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat kabupaten Ngada atau tidak.
Serentak dengan itu pula, mengingat pada Pilkada kali ini petahana juga masih mencalonkan diri, kiranya masyarakat perlu cerdas menentukan pilihan politik berdasarkan janji-janji politik pada periode sebelumnya, apakah sudah dijalankan atau belum, atau masih sebatas wacana saja.