Roger Pons menulis, "Ayah harus sadar bahwa seluruh perbuatannya, juga yang sangat tidak berarti, akan membekas dalam diri anaknya".
Pernyataan Pons ini benar adanya. Namun pada kenyataannya, sering kita jumpai dan mengalami bahwa anak lebih dekat dan mencintai ibu. Ini sangat beralasan karena ibu menjadi tokoh yang sangat dekat, mengerti, dan mencintainya secara langsung. Ibu menjadi orang yang teramat penting bagi seorang anak.
Secara faktual harus disadari bahwa pada masa kanak-kanak, anak belajar dengan meniru. Bayangkan jika anak kurang atau bahkan tidak mendapatkan perhatian dari seorang ayah. Maka yang ditirunya adalah segala hal tentang sang ibu, tetapi tidak dengan sang ayah. Ini artinya sang anak tidak memiliki gambaran tentang "seorang pria dan ayah".
Penyadaran ini mengingatkan kita akan pentingnya pola asuh seorang ayah dalam keluarga. Pada masa kanak-kanak, anak akan mengamati cara kerja, gerak-gerik, nada suara, dan hal-hal lain dari sang ayah.
Dia akan membawa serta kesan-kesan awal tentang sang ayah dalam seluruh hidupnya. Demikian halnya tentang tokoh dan karakter yang ada dalam diri seorang pria, dia temukan dalam diri sang ayah.
Gambaran ini memberi catatan penting bahwa peran sang ayah dalam pola asuh anak menjadi hal yang teramat penting. Anak akan membawa serta kesan tentang tokoh pria dan ayah dari ayahnya sendiri di masa masa depan, karena anak adalah titisan ayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H