Lihat ke Halaman Asli

Andreas Neke

Pegiat media sosial

"Tiger Mom" dan "Elephant Mom" dalam Mendidik Anak

Diperbarui: 2 Oktober 2024   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

vivalakidsworld.com

Anak-anak zaman now lebih condong pada situasi longgar, bebas, tak mau dikontrol, serta manja dan cengeng. Dalam relasi yang lebih luas, mereka memiliki kecenderungan "ikut arus", tanpa self control dan kemampuan menyaring nilai-nilai untuk perkembangan dirinya.

Berhadapan dengan kenyataan ini, para orang tua menghadapi dilema yang teramat serius dalam mendidik anak-anak di rumah.

Pada prinsipnya ada dua pola asuh yakni Pola Asuh "Tiger Mom" dan Pola Asuh "Elephant Mom". Kita akan mendalaminya secara ringkas dalam uraian berikut ini.

Pola Asuh "Elephant Mom" 

dreamstime.com

Pola asuh "tiger mom" pertama kali dimunculkan oleh Amy Chua, seorang professor hukum dari Yale University dalam bukunya "Battle Hymn of the Tiger Mother". Term "tiger-harimau" dipakai sebagai simbol keberanian, kekuatan, dan determinasi.

Pola asuh "tiger mom" merujuk pada pola pengasuhan orang-orang timur, yang menekankan pengawasan orang tua kepada anak-anak.  Penekanan pola asuh "tiger mom" adalah anak dilatih untuk bekerja keras dan disiplin agar ketika dewasa dapat berhasil dan dapat bertahan dalam aneka persaingan.

Pola asuh "tiger mom" menekankan keterlibatan orang tua. Pola asuh ini berpusat pada pendidikan, di mana anak memiliki jadwal belajar yang ketat di luar jam-jam sekolah.  Pola asuh "tiger mom" merupakan gabungan parenting asertif dan supportif.

Pola Asuh "Elephant Mom" 

Pola Asuh "Elephant Mom" pertama kali dimunculkan oleh Pryanka Shama-Sindhar dalam The Atlantic Magazine pada tahun 2014.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline