Salah satu realitas manusia adalah mencari dan memenuhi kebutuhan hidup. Ini wajar karena manusia dihadapkan dengan beragam kebutuhan yang harus dipenuhi dalam beragam kompleksitasnya.
Hidup sebagai upaya untuk mengisi kehidupan agar lebih bermakna merupakan sebuah keharusan. Demikian halnya sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup juga merupakan hal yang harus diperjuangkan secara berkala supaya tidak hidup dalam kekurangan dan keterbatasan.
Namun demikian, hidup dengan mencari dan memenuhi kebutuhan hidup secara berlebihan dengan cara menimbun atau menumpuk kekayaan untuk diri sendiri tanpa memedulikan keadaan orang lain, kiranya menjadi hal yang perlu dipertimbangkan.
Berhadapan dengan kekayaan yang dimiliki seseorang, kita mendapati dua tipe manusia atasnya. Ada orang kaya yang meninggikan pagar, dan ada pula orang kaya yang memanjangkan meja makan.
Orang kaya yang meninggikan pagar adalah mereka yang menimbun kekayaan untuk diri sendiri serta memiliki kecenderungan menjaga keselamatan diri, merasa takut kehilangan, menutup diri terhadap orang lain, dan tidak rela berbagi dengan orang lain.
Sedangkan orang kaya yang memanjangkan meja makan adalah mereka yang memberi kesempatan bagi orang lain untuk turut menikmati sedikit atau banyak kekayaan yang dimilikinya. Tipe ini adalah mereka yang mau berbagi dan berbela rasa dengan orang lain, dengan membiarkan orang lain turut menikmati hasil jerih lelahnya.
Berkaitan dengan kenyataan ini, saya kembali mengutip kata-kata Paus Fransiskus, "Sungai tidak minum air mereka sendiri; pohon tidak memakan buahnya sendiri; matahari tidak bersinar untuk dirinya sendiri, dan bunga tidak menyebarkan keharuman untuk dirinya sendiri."
Kata-kata ini mengajarkan kita untuk saling berbagi satu sama lain. Berbagi adalah tindakan memberikan apa yang dimiliki kepada orang lain yang membutuhkan. Berbagi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membantu mengatasi kekurangan orang lain, memberi makan kepada orang lain atau pun bersedekah.
Saya kira menjadi penting dalam mana niat baik dan kesediaan berbagi dapat menjadi cara hidup. Yang dimaksudkan adalah menjadi panggilan jiwa untuk berbela rasa terhadap penderitaan dan kemalangan orang lain, tetapi bukan menutup diri dan merasa takut kehilangan.
Mengutip Mahatma Gandhi, "Dunia ini cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, bukan untuk memenuhi keserakahan manusia", kiranya kita menjadi orang yang mau berbagi dengan orang lain, tetapi bukan menimbun kekayaan untuk diri sendiri. Kiranya kita menjadi orang yang rela "memanjangkan meja makan, tetapi bukan meninggikan pagar".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H