Lihat ke Halaman Asli

Andreas Neke

Pegiat media sosial

"Goyang Bento" dan Cita Rasa Ketimuran

Diperbarui: 6 Juni 2024   07:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

andreasneke.blogspot.com.

Akhir-akhir ini sangat viral satu jenis tarian yang oleh kebanyakan orang menyebutnya "goyang bento".

Ini berawal pada suatu kesempatan ketika menghadiri undangan pesta, dan dari tengah keramaian terdengar seseorang meneriaki, "buka lagu bento".

Mendengar teriakan tersebut, memori saya langsung mengarah ke seorang penyanyi tahun 80-an yakni Iwan Fals, karena dari beliaulah saya pertama kali mengenal "lagu bento". Pikir saya selanjutnya, ini pasti lagunya Iwan Fals yang digubah genre musiknya menjadi lebih kekinian.

Pada akhirnya saya sedemikian terkejut karena yang utama dari teriakan tersebut adalah "goyang bento" yang makin viral ini.

Kita tidak dapat menelusuri siapa yang menggagas, atau kapan dan dimana "goyang bento" ini dimulai. Semuanya tidak jelas.

Dilansir dari Media Kupang, (Sabtu, 16/07/2022), yang dikutip dari Okenusra.com, menyebut bahwa "goyang bento" mirip goyang erotis, yang dipertontonkan berbagai kalangan dari umur paruh baya, anak muda, bahkan anak-anak.

Tidak dapat dipungkiri, karena mirip goyang erotis berarti pula mengandung unsur pornoaksi. Goyangannya berawal dari goyangan pinggul kemudian merangkak sambil menggerakan pinggul dengan gaya "pompa", bahkan merangkak sampai ke tanah.

Anehnya, "goyang bento" ini menjadi tontonan menarik. Ada pula yang tertawa, dan yang lainnya menganggapnya sebagai hal yang lucu.

  Dan yang lebih parah lagi adalah ada orang tua yang merasa bangga dan puas kalau anaknya bisa dan mampu mempertontonkan "goyang bento" di hadapan banyak orang, apalagi di tempat-tempat pesta.

Kita sejatinya menyadari bahwasanya tidak semua hal yang lagi trend dan viral adalah baik dan wajar. Demikian halnya dengan "goyang bento" ini. "Goyang bento" sangat tidak sesuai dengan budaya dan tradisi ketimuran kita. Pada tempat yang sama, "goyang bento" juga sangat tidak etis, apalagi dilakukan oleh seorang perempuan dan dipertontonkan di hadapan banyak orang.

Mari kita berkomentar........

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline