Kemajuan di bidang teknologi dan komunikasi yang berkembang pesat pada generasi milenial saat ini secara tidak langsung dapat berpengaruh besar pada ciri budaya lokal yang sudah mulai menghilang lantaran adanya pengaruh dari budaya asing yang berkembang. Dengan masuknya budaya asing tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah akan menyebabkan lemahnya nilai-nilai budaya bangsa, dan masyarakat lama-kelamaan akan meninggalkan budaya Indonesia yang dianggapnya sudah kuno. Selain itu, adanya pengaruh budaya asing yang masuk begitu cepat akibat krisis globalisasi yang meracuni Indonesia dapat menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Berikut beberapa kebudayaan asing yang bertentangan dengan Pancasila yang telah masuk dan mempengaruhi kebudayaan masyarakat Indonesia :
1. Kebiasaan freesex
Kebiasaan freesex dan pergaulan bebas yang sekarang melanda di kalangan remaja merupakan contoh kebudayaan barat/asing yang menyimpang dari Sila Pertama Pancasila adalah. Kebanyakan dari pelaku-pelaku freesex adalah kalangan remaja sampai dewasa, sekitar usia SMP, SMA maupun mahasiswa yang merupakan generasi milenial.
Freesex lebih mangarah pada kebebasan berbuat hal itim terhadap siapa saja atau seolah menjadi kebiasaan berbeda dengan kumpul kebo pasangan berhubungan dan tinggal satu rumah tanpa adanya ikatan perkawinan namun hanya pada satu orang. Ini merupakan penyimpangan dari sila pertama pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa bahwa kita harus selalu bertaqwa pada Tuhan kita masing-masing sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Dengan melakukan hal seperti itu, jelas bahwa pengaruh kebudayaan asing menyebabkan melemahnya implementasi pancasila di dalam masyarakat. Jika diteruskan akan sangat berbahaya bagi kondisi moral bangsa Indonesia.
2. Sikap Individualis
Sikap individualis merupakan contoh kebudayaan barat/asing yang menyimpang dari Sila Kedua Pancasila. Orang barat terkenal dengan masyarakatnya yang individualis. Pandangan inilah yang mulai merambah ke dalam pemikiran dan peilaku masyakat kita. Dimana antara orang yang satu dengan yang lain tidak mempunyai ikatan kekeluargaan atau sikap peduli antar sesama. Pandangan seperti ini jelas tidak sesuai dengan nilai pancasila sila ke dua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sila Kedua "Kemanusiaan yang adil dan beradab" mengajarkan setiap warga negara Indonesia untuk selalu mengembangkan sikap tenggang rasa, tidak semena-mena terhadap orang lain dan sikap mencintai antar sesame agar tercipta masyarakat yang mempunyai rasa kesatuan yang tidak terpisah-pisah dan sikap kekeluargaan yang tinggi antar sesama masyarakat Indonesia. Selain tidak sesuai dengan sila kedua secara tidak langsung Individualisme juga bertentangan dengan sila ke tiga yaitu persatuan Indonesia. Sesuai dengan Sila ketiga, seharusnya masyarakat menjungjung persatuan dan kesatuan. Namun, dengan masuknya pandangan Individualisme yang kemudian menjadikan masyarakat hidup secara terpisah-pisah membuat nilai sila ke tiga pancasila juga mulai luntur. Pada dasarnya yang menyatukan seluruh masyarakat indonesia dari sabang sampai marauke adalah sila ke tiga , pentingnya persatuan di Indonesia yang masyarakatnya sangat plural.
3. Budaya berpakaian
Budaya berpakaian yang selalu terupdate dengan style luar bahkan dengan harga yang sangat tinggi juga dapat membuat kehidupan Bersama di Indonesia menjadi terganggu, dengan update update hal tersebut biasanya menyebabkan kesenjangan dengan orang- orang disekitar sehingga norma norma yang berlaku dilingkungan masyarakat tersebut diabaikan.
4. Cara Berbicara
Orang luar berbicara tanpa adanya adat dan istiadat sehingga mereka biasanya berbicara dengan hal yang sama terhadap orang tua bahkan teman tanpa adanya perbedaan bahasa yang digunakan.
Adanya permasalahan yang muncul akibat dari kebudayaan baru yang tidak sesuai dangan pancasila maka diperlukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya yaitu dengan kembali kepada Pancasila. Fungsi Pancasila tidak melulu hanya sebagai dasar negara. Tetapi juga sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai pemersatu bangsa, sebagai cita-cita dan tujuan bangsa dan sebagai falsafah bangsa Indonesia. Pancasila berperan besar dalam kemajuan dan perkembangan bangsa Indonesia di bidang edukasi, social, dan ekonomi bangsa. Pancasila juga dapat membentuk mental, kebiasaan, pola pikir masyarakat bangsa Indonesia.
Pengaruh budaya asing pada generasi milenial yang dapat menggeser kebudayaan asli Indonesia menjadi alasan pentingnya pendidikan Pancasila agar generasi milenial tidak tercabut dari akar budayanya sendiri dan memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir serta bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandas makna serta nilai-nilai Pancasila. Pancasila diharapkan dapat menjadi pedoman hidup bagi manusia, baik bermasyarakat, bernegara maupun berbangsa.