Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti tidak dapat dipisahkan dengan tumbuhan. Namun apakah kita mengetahui kehidupan tumbuhan? Bagaimana jika mereka terluka ataupun sakit? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, kita harus memahami jaringan tumbuhan terlebih dahulu.
Dalam jaringan tumbuhan, jaringan dapat dibedakan menjadi dua bagian besar berdasarkan aktivitas pembelahan sel yang terjadi selama masa pertumbuhan dan perkembangannya. Kedua jenis jaringan tersebut adalah jaringan meristem (jaringan embrional) dan jaringan permanen (jaringan dewasa).
Pertama, akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai jaringan meristem. Jaringan meristem atau jaringan embrional adalah jaringan tumbuhan yang sel-selnya aktif membelah diri secara mitosis. Kemampuan jaringan meristem bermitosis secara terus menerus menyebabkan terus bertambahnya sel-sel baru sehingga tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dan volume. Setelah kita mengetahui apa itu jaringan meristem, maka selanjutnya kita harus mengetahui sifat-sifat dari jaringan meristem. Jaringan meristem memiliki sifat yaitu: disusun oleh sel-sel muda yang aktif membelah, memiliki banyak sitoplasma di dalam selnya, ukuran sel-sel penyusunnya relatif kecil, selnya memiliki nukleus yang ukurannya besar (dapat menyimpan banyak DNA), organel-organel lain di dalam sel selain nukleus ukurannya kecil. Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu jaringan meristem primer dan meristem sekunder.
Jaringan meristem primer adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa yang sel-selnya masih aktif membelah. Pada umumnya terletak di ujung batang dan ujung akar. Meristem ini berasal dari sel-sel inisial yang disebut promeristem. Promeristem adalah jaringan meristem yang sudah ada ketika tumbuhan masih berada dalam fase embrio. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Haberlandt, promeristem akan berkembang menjadi protoderm, prokambium, dan meristem dasar. Selanjutanya protoderm akan berdiferensiasi menjadi jaringan epidermis, prokambium akan berdiferensiasi menjadi sistem jaringan pengangkut, sedangkan meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim (jaringan dasar).
Sedangkan jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang tersusun atas sel-sel dewasa yang berubah sifatnya menjadi sel-sel meristematik. Contoh dari jaringan meristem sekunder adalah kambium dan felogen. Kambium merupakan lapisan sel-sel yang aktif membelah di antara pembuluh angkut xilem dan floem. Kambium disebut juga dengan kambium vaskuler. Kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder sehingga batang menjadi bertambah besar.
Berdasarkan posisinya pada tumbuhan, jaringan meristem dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu meristem apikal, meristem interkaler, dan meristem lateral.
Meristem apikal biasanya terdapat pada ujung batang utama, ujung batang lateral, dan ujung akar. Meristem jenis ini menyebabkan pertumbuhan primer pada tumbuhan. Semua jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer. Sedangkan Meristem interkaler biasaya terdapat di antara jaringan dewasa yang sudah berdiferensiasi, contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan golongan rumput-rumputan (Gramineae), beberapa anggota spesies dari Caryophyllaceae dan Polygonaceae, serta Equisetum sp. Sedangkan Meristem lateral terletak memanjang sejajar permukaan batang atau akar, contohnya kambium vaskuler dan kambium gabus (felogen).
Setelah kita mengenal jaringan meristem, sekarang waktunya berlanjut ke jaringan permanen. Jaringan permanen adalah jaringan yang berasal dari pembelahan sel-sel meristem primer maupun sekunder yang telah berdiferensiasi atau mengalami perubahan bentuk sesuai fungsinya. Jadi jaringan permanen bersifat nonmeristematik atau tidak aktif membelah, tidak tumbuh, dan tidak berkembang lagi.
Jaringan permanen sendiri dibagi menjadi 4 jenis, yaitu: jaringan epidermis, jaringan dasar, jaringan vaskuler, dan jaringan gabus. Jaringan epidermis adalah jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel yang menutupi permukaan organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Sel-sel inisial epidermis sebagian dapat berkembang dan bermodifikasi menjadi alat-alat tambahan lain yang disebut derivat epidermis, seperti stomata, trikoma, spina, sel kipas, dan lain-lain. Jaringan dasar adalah jaringan yang terdiri atas dua bagian yaitu pengisi (parenkim) dan penyokong (kolenkim dan sklerenkim). Jaringan vaskuler adalah jaringan pada tumbuhan tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral, serta amilum. Jaringan vaskuler dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan xilem dan jaringan floem. Jaringan gabus atau sering disebut dengan felogen adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus. Jaringan ini mempunyai sel gabus yang mati dan kosong. Bentuknya memanjang dan mempunyai dinding gabus. Jaringan ini termasuk ke dalam jaringan permanen walaupun tersusun atas sel-sel dewasa yang dapat menjadi sel-sel meristematik.
Setelah kalian membaca penjelasan tentang jaringan tumbuhan baik secara umum maupun khusus, sekarang sampailah kita pada topik utama dari artikel ini. Topik utamanya adalah "apakah jaringan permanen masih mengalami proses pembelahan?" Mari kita pecahkan topik ini.
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa jaringan permanen didefinisikan bersifat nonmeristematik atau dengan kata lain tidak aktif membelah. Setelah kalian membaca kalimat tersebut, pasti kalian akan beranggapan bahwa topik utamanya sudah terpecahkan, namun itu bukan jawabannya. Hampir disetiap sumber, dituliskan bahwa jaringan permanen tidak dapat membelah. Penulis pun setuju dengan pernyataan berbagai sumber itu, namun itu hanya secara umum saja. Mari kita menilik kembali ke bagian jaringan gabus atau felogen. Mengapa melibatkan jaringan felogen? Ya, karena jaringan felogen termasuk ke dalam golongan jaringan meristem dan juga jaringan permanen. Mengapa bisa demikian? Karena jaringan felogen memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kedua golongan itu, yaitu:
- Aktivitas ke dalam dari felogen akan membentuk feloderm (korteks sekunder). Feloderm sendiri terdiri atas sel-sel hidup. Keberadaan sel-sel hidup ini memungkinkan untuk terjadi proses pembelahan di dalamnya. Bagian inilah yang masuk dalam syarat jaringan meristem yaitu masih mengalami proses pembelahan.
- Aktivitas ke luar dari felogen membentuk felem (gabus). Felem sendiri tersusun atas sel-sel gabus yang merupakan sel mati. Adanya sel mati menyebabkan tidak terjadinya proses pembelahan. Bagian inilah yang masuk dalam syarat jaringan permanen yaitu tidak terjadi proses pembelahan.